kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Negatif Covid-19, hasil rapid test 100 wartawan di Depok


Selasa, 07 April 2020 / 20:47 WIB
Negatif Covid-19, hasil rapid test 100 wartawan di Depok
ILUSTRASI. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Rumah Sakit Bunda (RS Bunda) menyelenggarakan rapid test terhadap 100 wiiraswasta yang bertugas di sekitar Depok. Foto: DOK Humas Pemkot Depok


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID -  DEPOK. Pelaksanaan rapid test virus corona bagi 100 wartawan dari berbagai media nasional dan lokal yang bertugas dan berdomisili di Depok sejak Senin (6/4) dan Selasa (7/6) berjalan lancar. Dari pemeriksaan awal tersebut, semuanya dinyatakan negatif Covid-19.

“Alhamdulillah, hasil untuk sementara dari 100 wartawan yang mengikuti rapid test dinyatakan negatif,” ungkap Ketua Wartawan Depok Siaga Covid-19, Rusdy Nurdiansyah didampingi Ketua Depok Media Center (DMC) Adie Rakasiwi usai menutup kegiatan rapid test bagi wartawan yang bertugas dan berdomisili di Depok, Selasa (7/4).

Menurut Rusdy, Depok menjadi kota pertama di Indonesia yang mengadakan rapid test Covid-19 terhadap para pekerja media yang memang sangat berisiko terpapar virus yang hingga kini belum ada vaksinnya. "Sebagai salah satu garda terdepan, wartawan menjadi pihak yang mudah terpapar virus corona karena banyak bertatap langsung dengan siapapun di lapangan ketika mencari dan menggali narasumber untuk bahan pemberitaan," paparnya.

Rusdy mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu kegiatan rapid test tersebut, sehingga dapat berjalan dengan sukses, antara lain Wakil Walikota Depok Pradi Supriatana, Kadiskominfo Depok Sidik Muyono, Sekjen IDI Depok Dr Alif, Kepala RSU Bunda Margonda Depok Dr Imelda Rahmawati, Humas RSUD Bunda Margonda Mawar, para Ddkter dan suster RSU Bunda Margonda Depok dan The Margo Hotel.

Adapun rapid test Covid-19 adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus tersebut. Artinya, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, maka tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona.

Hanya saja, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa pekan. Sekjen IDI Depok Dr Alif menyebutkan, metode rapid tes akurasinya hanya sekitar 30%. “Baiknya seminggu kemudian ada tes ulang untuk memastikan apakah masih ada atau tidak paparan virus corona," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×