kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah dan Taiwan bikin lahan pertanian di Karawang hingga 400 ha


Kamis, 06 Desember 2018 / 15:43 WIB
Pemerintah dan Taiwan bikin lahan pertanian di Karawang hingga 400 ha
ILUSTRASI. SAWAH TERENDAM


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Pertanian dan pemerintah Taiwan tengah mengerjakan pembangunan kawasan pertanian terintegrasi di Karawang dengan lahan seluas 400 hektare (ha). Kawasan ini meliputi lahan pertanian padi, sayur-sayuran dan peternakan bebek yang diperkirakan bakal beroperasi sepenuhnya dua tahun lagi.

Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pertanian Mesah Tarigan menyampaikan proyek ini akan menjadi area percontohan kawasan pertanian terintegrasi. "Ini merupakan proyek integrasi sawah padi dengan ternak bebek dan sayuran. Pembuatannya ratusan milyar dibantu oleh Taiwan dan dari anggaran Kementan," katanya, Kamis (6/12).

Mesah menyampaikan Karawang menjadi lokasi pengembangan pertanian berbasis korporasi ini karena memiliki akses perairan yang baik. Tak hanya itu, lokasinya yang di Jawa menjadi sentral untuk distribusi hasil panen dan cocok untuk pengembangan ternak bebek.

Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) John Chen menyampaikan pengembangan kawasan tersebut ditargetkan bisa diperlebar menjadi 1.000 hektare dan dilakuan dalam tiga tahun kedepan.

Adapun pengembangan proyek ini juga merupakan bagian dari rangkaian kerjasama Taiwan dan Indonesia dalam bidang agribisnis yang disetujui melalui penandantangan MoU framework kerjasama antar negara pada November silam. "Sejauh ini terdapat 18 proyek Agribisnis yang sedang dan akan dikembangkan," katanya.

Menurut John proyek di Karawang ini menjadi yang terbesar pada sektor agribisnis selain program pengembangan budidaya jambu kristal di Bogor, pengembangan benih padi unggul Sulawesi Selatan dan budidaya asparagus di Bali. Tiga program yang ini sudah dijalankan sejak beberapa tahun lalu.

Kerjasama ini menurut John menjadi penting karena pemerintah Taiwan ingin membangun rekam jejak diplomasi yang erat degan Indonesia dan negara-negara tetangga Asia sesuai dengan visi pemerintah menuju Kebijakan Baru ke Arah Selatan (New Southbound Policy). "Dengan framework perjanjian ini bisa membuka kesempatan FTA dan produk Indonesia bisa diekspor ke Taiwan," katanya.

Pelaksana kegiatan agribisnis di Karawang dilakukan oleh pihak Kementan Indonesia dan badan Taiwan Technical Mission Indonesia (TTMI) yang diketuai oleh Douglas Moh yang memberikan pelatihan dan dukungan training pada petani Indonesia. Tak hanya itu, petani juga diarahkan untuk membangun korporasi pertanian.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×