Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat bahwa per akhir September 2024, kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) domestik didominasi oleh investor dalam negeri, dengan porsi mencapai 85,3%.
Sementara itu, investor asing hanya memiliki sekitar 14,7 persen dari total SBN domestik, yang mencakup kepemilikan oleh pemerintah dan bank sentral asing.
Dari total kepemilikan SBN domestik, lembaga keuangan domestik memegang porsi yang signifikan, yaitu 41,4%. Rinciannya adalah perbankan memegang 19,5%, diikuti oleh perusahaan asuransi dan dana pensiun sebesar 18,7%, serta reksadana yang mencatatkan kepemilikan 3,2%.
"Bagi lembaga keuangan, SBN berperan penting dalam memenuhi kebutuhan investasi dan pengelolaan likuiditas, serta menjadi salah satu instrumen mitigasi risiko," tulis Kemenkeu dalam laporannya, dikutip Senin (11/11).
Baca Juga: Trump Bakal Pimpin AS, Bagaimana Efeknya ke Indonesia?
Bank Indonesia sendiri tercatat memiliki sekitar 25% dari total SBN domestik. Kepemilikan ini sebagian besar digunakan sebagai instrumen dalam pengelolaan moneter, yang merupakan bagian dari kebijakan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Selain itu, data juga menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kepemilikan SBN oleh investor individual domestik. Sejak 2019, porsi kepemilikan investor individu di SBN domestik terus mengalami kenaikan. Jika pada 2019 kepemilikan investor individu hanya di bawah 3%, pada akhir September 2024 porsi tersebut tercatat mencapai 8,7%.
Hal ini mencerminkan upaya pemerintah dalam memperluas inklusi keuangan dan literasi keuangan masyarakat, serta mendorong transformasi dari masyarakat yang berorientasi pada tabungan (savings society) menjadi masyarakat yang lebih aktif dalam berinvestasi (investment society).
"Sisa kepemilikan SBN domestik dipegang oleh institusi domestik lainnya untuk memenuhi kebutuhan investasi dan pengelolaan keuangan institusi bersangkutan," katanya.
Baca Juga: Utang Pemerintah Naik Lagi, Kini Capai Rp 8.473,9 Triliun per September 2024
Selanjutnya: Sebulan Harga Emas Antam Naik 2,43%, Hari Ini Jalan di Tempat (11 November 2024)
Menarik Dibaca: Makan Buah Apa agar Kolesterol Cepat Turun? Ini Dia Daftarnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News