kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Pemerintah bukukan SAL Rp 96,62 triliun


Kamis, 05 Januari 2012 / 18:06 WIB
Pemerintah bukukan SAL Rp 96,62 triliun
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta.


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Hingga akhir tahun 2011, realisasi defisit anggaran yang tercatat 1,27% atau Rp 90,1 triliun jauh di bawah target pemerintah membuat selisih lebih pembiayaan anggaran (Silpa) mencapai RP 39,2 triliun.

"Silpa itu akan digabung dengan SAL 2010 dan akhirnya menjadi SAL," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Kamis (5/1).

Menurutnya pada akhir 2010 lalu pemerintah memiliki SAL sebesar Rp 97,74 triliun. Penggunaan SAL pada APBNP 2011 sebesar Rp 40,319 triliun. Sehingga, SAL yang masih tersisa sebesar Rp 57,42 triliun. Sehingga, "Perkiraan SAL sampai 2011 sekitar Rp 96,62 triliun," jelas Agus.

Dalam APBN 2012 pemerintah telah menetapkan penggunaan SAL sebesar Rp 5,05 triliun. Di luar itu, SAL 2010 yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 10,24 triliun. Dengan begitu, sisa SAL yang bisa digunakan adalah Rp 81,32 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati menjelaskan, di awal tahun anggaran di mana pemerintah belum menarik pembiayaan, pemerintah juga akan menggunakan SAL. Dalam hitungan pemerintah, kebutuhan awal tahun mencapai Rp 35 triliun. Dana ini akan digunakan untuk pembayaran gaji pegawai, pensiunan dan pembayaran Dana Alokasi Umum (DAU) ke daerah.

Agus menambahkan, pemerintah juga mengalokasikan dana SAL untuk memitigasi adanya pembalikan arus modal melalui skema bond stabilization framework (BSF) dan juga risiko pembengkakan subsidi listrik sebesar Rp 16,32 triliun. Dengan begitu "Perkiraan SAL yang bisa digunakan (SAL neto) sebesar Rp 30 triliun," terang Agus.

Dana SAL yang bisa digunakan tersebut rencananya akan digunakan untuk dana pendidikan sebesar Rp 6 triliun. Sisanya, Rp 24 triliun akan digunakan untuk pembiayaan infrastruktur seperti infrastruktur untuk transportasi, jalan dan pelabuhan, kemudian untuk kebutuhan mendesak (bagi Polri) dan juga untuk berjaga-jaga untuk dana pangan, konversi energi dan bencana alam.

Anny bilang, ada beberapa penggunaan SAL yang harus mendapatkan persetujuan DPR. Yaitu, rencana penggunaan SAL yang sebesar Rp 30 triliun, dan penggunaan SAL untuk BSF serta risiko pembengkakan subsidi listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×