Reporter: Martina Prianti | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Wakil Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, meski utang diindikasikan meningkat karena masih adanya defisit anggaran dalam APBN. Tapi, pemerintah berkomitmen untuk mengurangi utang luar negeri dan mendorong pembiayaan dalam negeri melalui penerbitan surat utang negara (SUN).
Lukita berpendapat, dengan adanya defisit memang indikasi utang meningkat tapi secara rasio turun, dari sisi pinjaman luar negeri pemerintah berkomitmen untukmenurunkan stok utang. ”Kita lebih mengedepankan pinjaman dalam bentuk surat utang negara baik itu diterbitkan di dalam negeri maupun di luar negeri, tentunya kebanyakan di dalam negeri, baik dalam bentuk surat berharga negara maupun surat berharga syariah negara," ucap dia, Jumat (22/1).
Dengan pengurangan utang luar negeri dalam pembiayaan APBN itu, dia melanjutkan, rasio utang atas produk domestik bruto (PDB) diperkirakan turun lebih cepat. "Postur utangnya, jadi dari sisi rasio utangnya akan turun lebih cepat lagi karena kita berkomitmen untuk membatasi yang namanya pinjaman luar negeri," sambungnya.
Menurut dia, adanya defisit yang semakin menurun dari 1,6 % menjadi 1,2% di 2014 nanti diperkirkan ratio utang atas PDB semakin menurun dari sekitar 30 persen di 2009 menjadi 24% pada 2014. "Jadi tiap tahun bisa turun satu persen," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News