Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. EkonomiĀ Indonesia tumbuh minus 3,49% di kuartal III 2020. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebut, secara kuartal ke kuartal terjadi perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari kuartal II 2020 yang minus 5,32%.
"Kalau kuartal IV, kita harapkan bisa masuk jalur positif," kata Airlangga saat konferensi pers virtual update Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Senin (9/11).
Melihat pertumbuhan perekonomian pada kuartal III 2020, maka pada tahun 2021 mendatang diharapkan, Indonesia mampu mencapai pertumbuhan seperti yang diprediksi oleh World Bank, IMF, maupun ADB.
"Pertumbuhan ekonomi diperkirakan sekitar 5%. Dari pertumbuhan itu, kita lihat bahwa pertumbuhan di sektor pertanian selalu positif selama pandemi. Kemudian, sektor perindustrian sudah ada kenaikan plus indeks manufaktur (PMI) mendekati level 50," imbuhnya.
Baca Juga: Sri Mulyani ungkap cara mengembalikan tren konsumsi kalangan menengah atas
Demikian pula dengan penanganan pada sektor kesehatan. Airlangga menyatakan, tingkat kesembuhan dari Covid-19 mencapai 84%, namun untuk tingkat kematian memang masih sedikit di atas rata-rata dunia.
Airlangga menyebutkan, apa yang dilakukan pemerintah dalam penanganan kesehatan dan ekonomi, atau yang kerap disebut istilah gas rem sudah seimbang. Dilihat dari negara-negara di ASEAN, Indonesia diklaim sebagai yang terbaik untuk segi pemulihan ekonomi saat pandemi.
"Dari negara ASEAN, Indonesia yang terbaik, baik dari segi kontraksi gimana kita jauh di atas Singapura dan Malaysia yang dalam dua kuartal atau tiga kuartal terakhir dan juga terkait dengan recovery dari penanganan Covid itu sendiri," ujar Airlangga.
Terkait dengan stimulus, pemerintah sudah mempersiapkan sejumlah stimulus di tahun ini dan di tahun depan dengan tema yang masih sama. Adapun stimulus terdiri dari prioritas kesehatan, perlindungan sosial, UMKM, korporasi serta juga kementerian dan lembaga. Keseluruhan program juga diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat.
"Jadi dengan demikian support daya beli tetap di 2021, baik itu subsidi KUR maupun terkait dengan kartu prakerja. Itu akan memberikan nafas bagi masyarakat untuk menjaga daya beli yang ada," jelasnya.
Selanjutnya: Pemerintah sediakan portal resmi UU Cipta Kerja untuk tampung masukan dari masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News