kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah berambisi panjang jalan tol bisa tembus 1.852 km


Minggu, 21 Januari 2018 / 21:17 WIB
Pemerintah berambisi panjang jalan tol bisa tembus 1.852 km
ILUSTRASI. PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN TOL BOCIMI


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu- satu pembangunan infrastruktur mulai membuahkan hasil. Untuk jalan tol, hasil pembangunan bisa dilihat dalam Proyek Tol Bakauheni-Terbanggi Besar segmen Pelabuhan Bakauheni-Simpang Susun Bakauheni sepanjang 8,9 kilometer dan Simpang Susun Lematang-Simpang Susun Kotabaru sepanjang 5,5 kilometer.

Pembangunan tol tersebut selesai, dan Minggu (21/1) langsung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Peresmian ini merupakan kesekian kalinya. Sebelumnya, pemerintah juga telah meresmikan banyak ruas tol yang pembangunannya sudah rampung.

Jalan tol tersebut misalnya, Akses Tanjung Priok, Gempol Pasuruan, Mojokerto-Kertosono Seksi 2, dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu dan Tol Surabaya-Mojokerto.

Arie S Moerwanto, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan, peresmian tersebut baru sebagian kecil.

Maklum saja, pemerintah sampai 2019 nanti memang punya target, panjang jalan tol bisa mencapai 1.852 kilometer. "Nah dari target itu salah satunya Trans Jawa, targetnya tersambung Jakarta-Surabaya 2018 ini," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (21/1).

Makanya, kata Arie, setelah peresmian jalan tol beberapa waktu lalu, pemerintah masih akan meresmikan banyak jalan tol lagi. "Dalam waktu dekat ini Ngawi-Kertosono mungkin pada awal Februari, Solo-Ngawi mungkin April,"  imbuhnya.

Presiden Jokowi dalam pernyataannya, Minggu (21/1), menyebut pembangunan infrastruktur memang digenjot. Sebab, saat ini stok infrastruktur Indonesia masih 38% dari PDB. Stok infrastruktur tersebut kalah dibanding era Orde Baru yang sudah berhasil mencapai 49% dari PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×