Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka penanganan corona virus desease 2019 (Covid-19) pemerintah akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 75 triliun di bidang kesehatan.
Adapun alokasi dari anggaran tersebut antara lain sebesar Rp 65,8 triliun anggaran akan digunakan untuk belanja penanganan kesehatan, seperti alat kesehatan, alat pelindung diri (APD), rapid test, reagen, sarana prasarana kesehatan, dan dukungan SDM.
Baca Juga: Di tengah corona, BI relaksasi kewajiban laporan bank umum dan eksportir non-SDA
Selanjutnya sebesar Rp 5,9 triliun antara lain untuk Insentif tenaga medis pusat Rp 1,3 triliun, dan tenaga medis daerah Rp 4,6 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto terkait dengan ketersediaan alat kesehatan, untuk APD, terdapat dua puluh delapan Perusahaan yang memproduksi APD dengan kapasitas produksi 17.360.000 pcs per bulan.
“Gown atau Surgical Gown, lima perusahaan kapasitas produksi 508.800 pcs per bulan,” kata Menko Airlangga, Selasa (1/4).
Selanjutnya, terkait dengan industri farmasi dan fitofarmaka, terdapat 206 perusahaan farmasi yakni 4 BUMN yakni PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Biofarma Tbk, PT Phapros Tbk. lalu 178 industri swasta, 24 multinational company (MNC).
Baca Juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan ekonomi 2020 bisa sentuh minus 0,4% akibat wabah corona
Airlangga juga memastikan kebutuhan obat nasional, 76% sudah mampu dipenuhi Industri Farmasi DN, sisanya 24% merupakan obat paten dan berteknologi tinggi harus diimpor.
Dalam hal ini, terdapat delapan industri farmasi yang mampu memproduksi Vitamin C dosis tinggi dengan kapasitas di atas 3 juta tablet per bulan dengan Kalbe Farma yang terbesar kapasitasnya mencapai 15 juta tablet per bulan.
Kemudian, suplemen pemelihara daya tahan tubuh berbahan alam, terdapat 16 industri dengan produksi total 72 juta kapsul per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News