Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong program hilirisasi untuk menggenjot investasi 2023 yang ditargetkan mencapai Rp 1.400 triliun.
Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Yuliot mengatakan, di antara sektor lainnya, sektor hirilisasi adalah sektor yang paling diandalkan pemerintah untuk mencapai target investasi tahun ini.
“Sektor yang mendominasi lebih besar (investasi di 2023) adalah sektor dihilirisasi,” tutur Yuliot kepada Kontan.co.id, Minggu (5/3).
Kemudian, Yuliot menyampaikan, investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur juga akan menjadi lokasi yang didorong investasinya oleh pemerintah. Maklum dalam proses pembangunannya, pemerintah membutuhkan banyak investor yang masuk.
Baca Juga: Bahlil Akui Pembangunan Smelter Minim Dukungan Perbankan Dalam Negeri
Sektor yang akan didorong adalah percepatan investasi pelaku usaha di IKN di antaranya, infrastruktur, energi baru terbarukan, rumah sakit, transportasi dan bangkitan ekonomi seperti hotel, restoran, meetings, incentives, conventions and exhibitions (MICE), dan sektor lainnya.
Kemudian, sektor lain yang akan didorong di antaranya, penguatan investasi pada sektor manufaktur termasuk hilirisasi, kawasan dan sarana wisata, dan juga investasi di sektor pertanian seperti tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan.
Adapun untuk mencapai target investasi Rp 1.400 triliun tahun ini, pemerintah akan melakukan beberapa hal.
Di antaranya, memperkuat tata kelola pelayanan dan insentif investasi, penyederhanaan bisnis proses perizinan melalui Online single submission (OSS), menyiapkan proyek investasi kepada investor, hingga melakukan promosi investasi yang fokus dan juga sesuai target.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, program hirilisasi yang akan didorong untuk menggenjot investasi akan dikembangkan di kawasan industri yang ramah lingkungan dan memakai energi baru terbarukan (EBT).
Baca Juga: Bahlil: Pertumbuhan Ekonomi RI pada 2022 Salah Satu yang Terbaik di Antara Negara G20
Menurutnya, investor yang bergerak di sektor hilirisasi akan mencari negara-negara penghasil EBT. Indonesia terus berupaya melakukan transisi energi dari fosil menuju EBT.
“Mereka (investor) akan mencari negara-negara penghasil EBT dan punya wilayah menangkap CO2-nya dan di Asia Tenggara Indonesia menguasai 45% lahan,” kata Bahlil beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Bahlil juga mengatakan, untuk mencapai target investasi tahun 2023 dibutuhkan stabilitas baik dari sisi ekonomi maupun politik. Hal ini lantaran tahun 2023 akan menjadi tahun politik.
Untuk itu, Bahlil menyampaikan, pemerintah harus terus menjaga stabilitas agar minat investor untuk menanamkan modal di Indonesia tidak kendur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News