kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah akui perlambatan ekonomi global akan berdampak terhadap Indonesia


Rabu, 06 November 2019 / 17:40 WIB
Pemerintah akui perlambatan ekonomi global akan berdampak terhadap Indonesia
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (17/10/2019). Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit 160 juta Dolar AS pada September 2019 yang terjadi karena nilai eks


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi global diramal bakal melambat di tahun ini. Sejumlah lembaga internasional pun telah memprediksi hal tersebut. Proyeksi Initial Monetary Fund (IMF) pertumbuhan ekonomi global di level 3% turun dari prediksi awal yakni 3,7%.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku saat bertemu dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva dirinya diingatkan dengan potensi perlambatan ekonomi global. Kristalina mengingatkan pentingnya menjaga kebijakan fiskal dan moneter Indonesia di tengah tren perlambatan ekonomi global yang semakin nyata.

Namun demikian, Jokowi bilang ekonomi Indonesia masih stabil di level 5% sebab sejumlah negara lain mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih suram. Secara fundamental perekonomian Indonesia dinilai punya daya tahan yang kuat.

Baca Juga: Pemerintah diminta membuat regulasi soal struktur industri perbankan

"Bandingkan negara-negara lain, ada yang minus bahkan menuju ke 0. Kemudian dari yang 7% anjlok di bawah 1%. Kita harus bersyukur. Kita Alhamdulilah pertumbuhan masih 5 persen lebih dikit. Lebih sedikit masih bagus," kata Jokowi dalam pidatonya di Indonesia Banking Expo 2019, Rabu (6/11).

Di sisi lain, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazar menyampaikan risiko global terutama perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China tidak dipungkiri akan berdampak kepada ekonomi dalam negeri. Sehingga wajar saya bila IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan berbagai negara.

“Global ada risiko yang nyata kalau dua negara paling besar di dunia itu saling bersitegang, maka efeknya pada dua negara tersebut dan sisa ke pertumbuhan ekonomi global,” ujar Suahasil, Rabu (6/11). 

Baca Juga: Industri tekstil dan pakaian tumbuh Tinggi di kuartal-III tahun ini

Pertumbuhan ekonomi global berpotensi semakin merana karena ketegangan global lainnya belum mereda. Misalnya, ekonomi Jepang sebagai importir belum sepenuhnya pulih, kesepakatan keduanya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit manyisakan tanda tanya.

Suahasil menjelaskan jika pertumbuhan ekonomi dunia menurun, maka indikasinya perdagangan dunia menurun. Dus, lesunya permintaan dari kedua negara adidaya tersebut memengaruhi ekonomi Indonesia.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×