kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah akan perbaiki kualitas anggaran 2013


Selasa, 14 Agustus 2012 / 20:32 WIB
ILUSTRASI. Warga antre untuk membeli produk penunjang kesehatan seperti obat, vitamin dan masker di salah satu apotek di Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Herlina KD | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Upaya perbaikan pelaksanaan anggaran terus dilakukan pemerintah. Tahun 2013 nanti, pemerintah akan melaksanakan belanja yang lebih berkualitas. Pemerintah juga akan melakukan efisiensi anggaran.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan, dalam RAPBN 2013 pemerintah akan mewujudkan anggaran belanja yang berkualitas. Menurutnya, saat ini kondisi fiskal pemerintah terus membesar.

Hanya saja, Agus mengaku pemerintah kesulitan untuk mendapatkan ruang fiskal yang luas untuk belanja yang menghasilkan nilai tambah jika tidak mengurangi pos-pos belanja yang kurang bernilai tambah. Makanya, "Kita harus meyakini untuk bisa mengurangi (belanja) yang kurang produktif dan kurang memberikan nilai tambah untuk dialokasikan ke belanja yang lebih memberikan nilai tambah," katanya Selasa (14/8).

Pemerintah juga akan melanjutkan efisiensi belanja rutin seperti biaya perjalanan dinas. Menurut Agus, pada tahun 2013 pemerintah akan melakukan efisiensi belanja non operasional. Hanya saja, ia masih enggan membeberkan secara rinci.

Yang jelas, kata Agus dalam pengantar nota keuangan yang akan disampaikan Presiden pada 16 Agustus mendatang pemerintah akan menyampaikan kebijakan anggaran yang berkualitas. Dalam nota keuangan tersebut, pemerintah juga akan meyakinkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan. "Kita juga tetap waspada kalau ada krisis, karena krisis global bisa berdampak ke Indonesia," ungkapnya.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pemerintah ingin memperbaiki kualitas belanja. Salah satu pos belanja yang akan diperbaiki adalah belanja subsidi menuju ke subsidi yang lebih tepat sasaran.

Menurut Bambang, subsidi yang tepat sasaran adalah subsidi yang langsung ke penerimanya seperti bantuan sosial. Tapi, akibat anggaran subsidi energi terlalu besar, maka pemerintah tak mungkin menambah alokasi belanja subsidi lagi. Makanya, ke depan yang bisa dilakukan pemerintah adalah memindahkan bagian subsidi energi ke subsidi yang lebih tepat sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×