Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah dalam waktu dekat akan menerbitkan obligasi berdedominasi yen atau dikenal dengan samurai bond. Pemerintah akan menerbitkan samurai bond dalam dua jenis yaitu garansi dan non-garansi.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan hanya sebagian investor Jepang tertarik dengan non-garansi. Tipe investor Jepang adalah konservatif sehingga membutuhkan garansi.
Hanya saja, untuk masuk ke suatu negara memang harus full garansi terlebih dahulu. "Lalu pelan-pelan dikurangi. Jadi kita dalam tahapan itu lah," ujar Bambang yang ditemui di Kementerian Keuangan, Rabu (8/4).
Sayangnya, dirinya belum mau membeberkan lebih lanjut berapa porsi garansi dan non-garansi samurai bond yang akan diterbitkan pemerintah. Ia menegaskan, dalam samurai bond kali ini porsi garansi akan sedikit lebih tinggi dibanding non-garansi.
Sebagai informasi, selama ini pemerintah menerbitkan samurai bond melalui garansi dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Dengan meminta garansi dari JBIC, pemerintah membayar guarantee fee kepada JBIC, di samping membayar imbal hasil alias yield kepada pembeli samurai bond.
Pemerintah terakhir kali menerbitkan samurai bond pada tahun 2012 dengan nilai ¥ 60 miliar atau setara dengan US$ 500 juta. Tenor samurai bond yang diterbitkan pada tahun 2012 adalah 10 tahun. Rencananya, tahun ini pemerintah akan menerbitkan samurai bond dengan nilai di atas US$ 600 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News