kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Pemerintah akan berikan subsidi BBM kereta api barang


Senin, 28 November 2011 / 16:37 WIB
Pemerintah akan berikan subsidi BBM kereta api barang
ILUSTRASI. Ilustrasi. Teh bunga krisan obat herbal untuk sakit kepala.


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Pemerintah mulai serius menggarap wacana pemberian solar bersubsidi untuk kereta api angkutan barang. Oleh sebab itu pemerintah mulai membicarakan hal ini dengan Dewan perwakilan Rakyat (DPR). Pemerintah menilai pemberian subsidi BBM untuk kereta barang akan bisa menekan biaya logistik dan distribusi barang di dalam negeri.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan pemerintah, melalui Menteri Keuangan akan berbicara dengan DPR mengenai usulan pemberian subsidi untuk kereta api angkutan barang. "Angkutan kereta api barang yang minta subsidi akan diberikan, toh cuma Rp 150 miliar saja," ujarnya Senin (28/11).

Menurutnya, pemerintah berencana menyiapkan dana subsidi sekitar Rp 150 miliar untuk subsidi BBM untuk kereta api angkutan barang. "Stimulus ini harus dilakukan sebagai rangsangan dan bisa mengurangi beban jalan raya, dan pemerintah bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar," kata Hatta

Ia menambahkan, pemberian subsidi untuk kereta api barang bisa menjadi perangsang dalam hal perbaikan sistem logistik nasional. Hatta beralasan, selama ini biaya logistik di Indonesia membebani biaya produksi sekitar 14%-15%. Bandingkan dengan negara lain seperti Singapura dan Jepang yang biaya logistiknya hanya sekitar 4% dari total biata produksi. "Kita berharap secara bertahap (biaya logistik) bisa turun menjadi 10%," jelas Hatta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×