kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.375   30,00   0,18%
  • IDX 7.615   71,26   0,94%
  • KOMPAS100 1.060   12,24   1,17%
  • LQ45 803   8,71   1,10%
  • ISSI 254   2,19   0,87%
  • IDX30 416   4,77   1,16%
  • IDXHIDIV20 477   5,07   1,07%
  • IDX80 120   1,30   1,09%
  • IDXV30 123   1,76   1,45%
  • IDXQ30 132   1,14   0,87%

Pembiayaan utang 2020 lebih rendah, Kemenkeu siapkan strategi


Kamis, 05 September 2019 / 16:22 WIB
Pembiayaan utang 2020 lebih rendah, Kemenkeu siapkan strategi
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani memaparkan perkembangan APBN


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

Namun Luky menjelaskan, pemerintah tetap menerapkan prinsip fleksibilitas dan oportunistik dalam mengambil kebijakan pembiayaan, terutama dalam menerbitkan SBN.

“Saat ini kita dalam kondisi yang cukup rentan, volatil, dan penuh dengan ketidakpastian. Kita membutuhkan fleksibilitas agar tidak disudutkan pasar (cornered market),” lanjut Luky.

Meski tren suku bunga global saat ini menurun, penerbitan SBN tak serta merta lebih mudah. Pasalnya pelemahan ekonomi global dan volatilitas pasar, menurut Luky, membuat minat (appetite) investor terhadap instrumen SBN Indonesia tak sebesar awal tahun ini. Maklum, SBN Indonesia masih tergolong instrumen yang berisiko.

Baca Juga: Komisi VI terima usulan pagu indikatif dan tambahan anggaran BKPM untuk tahun 2020

Kendati begitu, Luky juga menjelaskan, penarikan pinjaman sifatnya juga lebih terbatas. Institusi internasional seperti Bank Dunia atau Asian Development Bank (ADB), contohnya, memiliki batasan peminjaman untuk masing-masing negara (single borrowing limit).

“Jadi ini semua kita kelola, bagaimana menentukan porsinya. Juga menentukan komposisi utang valas dan rupiah,” kata Luky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×