Reporter: Martina Prianti |
JAKARTA. Pemerintah yakin, dengan rencana pembengkakan belanja negara yang berujung pada bertambahnya defisit anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) 2009 dapat menekan tingkat kemiskinan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan berupaya sekeras mungkin untuk mengurangi jumlah kemiskinan yang di tahun lalu mencapai 35 juta atau 15,4% menjadi 12%. “Kemiskinan masih tinggi, ini akan menjadi perhatian kita,” ujar Sri Mulyani, Kamis (15/1).
Dia melanjutkan, salah satu cara yang akan ditempuh pemerintah adalah menjaga kestabilan harga sembilan bahan pokok yang salah satunya beras. Nah syukurnya, harga beras nasional sekarang ini relatif stabil dibandingkan harga internasional lantaran produksi domestik naik tinggi.
Tetapi pada intinya, dalam rangka menekan jumlah kemiskinan pemerintah bakal berupaya menekan laju inflasi. Sayangnya, mengenai hal itu Sri Mulyani yang juga menjadi pelaksana tugas menteri koordinator perekonomian mengakui kesulitan menjaga laju inflasi. Meski demikian, dia memastikan, pemerintah yakin dapat menekan jumlah kemiskinan.
Sri Mulyani menjabarkan, tantangan lain yang harus dihadapi pemerintah adalah menekan jumlah pengangguran. Bila pengangguran pada tahun lalu mencapai 8,3% maka tahun ini diharapkan mampu menyusut menjadi paling tidak 7,4%. “Tapi kalau pemerintah tidak cukup baik, pengangguran bisa naik 9%," ucapnya.
Untuk menekan laju tersebut, pemerintah bakal berupaya meminimalkan terjadinya pemutusan hubungan kerja alias PHK. Salah satu cara yang ditempuh adalah menjaga konsumsi rumah tangga tetap di level 5% agar pertumbuhan ekonomi bisa mencapai di level 4,5% sampai 5,5%.
Terkait itu, Sri Mulyani melanjutkan, Departemen Keuangan memberikan lampu hijau bagi Kementerian/Lembaga (K/L) yang berniat menambah anggarannya untuk program penanggulangan pengangguran.
Makanya, setiap K/L disarankan tidak perlu berhemat dan bisa membelanjakan anggaran yang telah dialokasikan dalam APBN 2009 dengan baik. “Kalau perlu, bisa mengajukan anggaran tambahan asalkan proyek yang dimaksud untuk meningkatkan infrastruktur dan penanggulangan kemiskinan,” paparnya.
Lampu hijau dari Departemen Keuangan tersebut pun berimplikasi pada membengkaknya asumsi defisit APBN 2009. Dari Rp 44.3 triliun atau 1% dari produk domestic bruto (PDB) dalam APBN 2009 menjadi Rp 132 triliun atau 2,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News