Reporter: Yudho Winarto |
JAKARTA. Pemerintah mengklaim dengan melakukan pembatasan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk kendaraan dengan kapasitas 1500 cc ke atas, dapat mengurangi setidaknya realisasi penggunaan BBM subsidi mencapai 3 juta kilo liter.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyebutkan realisasi penggunaan BBM rata-rata per hari hingga Maret 2012 mencapai 108% dari kuota.
"Artinya ada kelebihan 8%. Kalau dibiarkan kelebihannya itu 8% hingga mungkin bisa 10% dari kuota dalam APBN-P 2012 sebesar 40 juta kilo liter, nantinya bisa mencapai 43 juta kilo liter hingga 44 juta kilo liter," hitungnya, Kamis (19/4).
Dengan alasan inilah, pemerintah kemudian berencana melakukan pengendalian alias pembatasan penggunaan BBM subsidi untuk kendaraan. Tujuannya supaya penggunaan BBM subsidi tidak melebihi kuota sebesar 40 juta kilo liter.
Sejauh ini pemerintah mengaku masih mematangkan rencana pembatasan tersebut. "Kami matangkan, sosialisasi kemudian kami eksekusi. Pasti akan ada pengendalian, tapi sekarang jangan tanya saya dulu kapan. Pokoknya Insya Allah itu berjalan,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan pihaknya sedang menyusun teknis pelaksanaan dari konsep penandaan kapasitas mesin itu.
“Itu sedang kami godok agar masyarakat tahu. Misalnya 1.500 cc ke atas tidak boleh pakai premium. Nah, bagaimana cara mendeteksi mobil di lapangan yang 1.500 atau 1.490 cc sedang kami siapkan," jelasnya.
Tapi yang pasti, kemungkinan kebijakan ini bakal disampaikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Mei mendatang. Sekaligus mencanangkan gerakan penghematan nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News