kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembatasan Dilonggarkan, ICAEW Proyeksi Ekonomi Asean Diprediksi Bangkit di 2022


Selasa, 11 Januari 2022 / 21:44 WIB
Pembatasan Dilonggarkan, ICAEW Proyeksi Ekonomi Asean Diprediksi Bangkit di 2022


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Sementara William Brooks, Presiden ICAEW mengatakan, secara keseluruhan, Asia Tenggara berada dalam kondisi yang sangat baik dibandingkan dengan sebagian besar bagian dunia lainnya dalam mengendalikan pandemi.

Baca Juga: Pengamat: BI Masih Perlu Lanjutkan Burden Sharing Guna Bantu Pemulihan Ekkonomi

Pemulihan pascapandemi saat ini tengah berlangsung sepenuhnya dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan pergerakan perdagangan.

"Kita juga melihat munculnya new normal dengan adanya perubahan pada cara kerja dan gaya hidup, serta perubahan perilaku konsumen. Hubungan geopolitik dan lintas batas juga mengalami perubahan dengan dunia yang tampaknya makin tidak stabil dan tidak dapat diprediksi," katanya dalam keterangannya, Selasa (11/1).

Laporan dari Oxford Economics menunjukkan bahwa pembatasan aktivitas masyarakat yang berlangsung dari Juli hingga Agustus 2021 lalu sangat membebani pertumbuhan PDB Indonesia. Pembatasan tersebut diperkirakan memengaruhi kontraksi PDB sebesar 0,3% qtq (quarter-to-quarter).

Meskipun terjadi penurunan, Oxford Economics juga memperkirakan pemulihan yang cukup kuat di kuartal keempat pada sektor rumah tangga, khususnya pada konsumsi privat dan publik.

Memasuki tahun 2022, laporan yang sama memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 6%. Angka ini berada di bawah Malaysia dengan 6,7% dan Filipina dengan 6,8%. Sektor rumah tangga diperkirakan akan berkontribusi mendorong pertumbuhan di atas tren.

Baca Juga: Pelonggaran PPKM Dorong Kinerja Penjualan Eceran pada Kuartal IV 2021

Selain itu, data juga menunjukkan bahwa investasi diperkirakan akan pulih lebih cepat dengan meningkatnya Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing langsung serta didukung oleh upaya pemerintah baru-baru ini untuk mendorong bisnis.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa tingkat toleransi dan vaksinasi Covid-19 akan memainkan peran kunci dalam menentukan pemulihan ekonomi di kawasan. Dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, Asia Tenggara telah menunjukkan ketahanan terhadap pandemi.

Bahkan, peningkatan kasus di kawasan pun tidak terlalu besar. Selain itu, tidak ada perubahan besar dalam pembatasan domestik dan dalam perjalanan internasional pun relatif ringan dibandingkan dengan kawasan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×