Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan transit oriented development (TOD) di sekitar jalur MRT Jakarta membutuhkan investasi sekitar Rp 20 triliun. Dana ini akan diperoleh dari perbankan dan investor.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, dana pembangunan tersebut untuk pembangunan TOD Dukuh Atas, sementara untuk pembangunan Lebak Bulus masih dalam perhitungan.
Guna mendapatkan pendanaan yang mumpuni, pihaknya akan melakukan sinergi dengan perbankan dan investor.
“Tapi yang sekarang sudah kami siapkan adalah master plan dari kedua titik itu yang nanti akan jadi urban design guideline yang kemudian disinergikan,” katanya saat di temui di Gedung MRT Jakarta, Selasa (31/7).
Untuk TOD Dukuh atas akan ada 18 mitra yang akan bersama-sama mengerjakan proyek ini. Komitmen ini ditandai dengan ditandatanganinya MoU yang dilakukan oleh empat BUMD yakni PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), PD Pembangunan Sarana Jaya, dan PD Pasar Jaya.
“MOU hari ini merupakan hari pertama yang akan kami bangun karena di Dukuh Atas sekarang sudah ada taman Dukuh Atas, pedestrian dan ketiga ini transport hub yang kami kerjasamakan atara MRT dan Pasar Jaya,” tambahnya.
Lalu, TOD Lebak bulus saat ini konsep desainnya sedang dikerjakan oleh konsultan internasional dan ditargetkan akan selesai pada satu hingga dua bulan. Dalam TOD ini, sedang dilakukan kerjasama BUMD Sarana Jaya lantaran terdapat lahan milik sarana Jaya yang berdampingan dengan depo MRT Jakarta.
“Kami lihat di situ konsep mix use development yang nanti akan berinterkoneksi dengan depo dan stasiun MRT di Lebak Bulus,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News