kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemangkasan suku bunga BI dapat mendorong masyarakat ajukan kredit ke bank


Jumat, 23 Agustus 2019 / 17:49 WIB
Pemangkasan suku bunga BI dapat mendorong masyarakat ajukan kredit ke bank
Darmin Nasution


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau  atau BI7-Day Reserve Repo Rate (BI7DRR) menjadi 5,5% tidak langsung memberi dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi. Kendati demikian, langkah tersebut dapat mendorong masyarakat mengajukan pinjaman kredit ke bank.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, dampak dari stimulus moneter tersebut tidak bisa instan. Efektivitas pemangkasan suku bunga terhadap investasi, kata dia perlu waktu beberapa bulan.

Baca Juga: BI: Aliran modal asing ke pasar domestik capai Rp 177,9 triliun

Meski begitu, Menko menegaskan BI7DRR turun dapat membuat kecenderungan konsumsi masyarakat lewat kredit. “Orang akan cenderung melakukannya mumpung lagi turun ya pinjamlah,” kata Darmin di kantor Kementerian Bidan Perekonomian, Jakarta, Jumat (23/8).

Mantan Gubernur BI ini menegaskan sikap BI terbilang lazim lantaran bank sentral global pun telah memangkas suku bunga acuannya. Meskipun, langkah BI lebih cepat daripada The Fed, Darmin memandang sinyal dovish The Fed sudah dilayangkan.

Hal tersebut ditandai dengan yiled US Tresurry tenor jangka panjang sudah hampir setara dengan jangka pendek. “Amerika Serikat (AS) dalam jangka panjang ada problem. Jadi meskipun belum diturunkan oleh AS, tapi arahnya akan turun,” ungkap Darmin.

Baca Juga: Ini saran Menko Darmin untuk memperkuat pasar modal

Dia menambahkan, suku bunga acuan BI yang 5,5% berguna untuk mendorong investasi. Setali tiga uang, saat policy raten turun, akan mendorong tingkat suku bunga tabungan, kredit, dan yield juga turun. 

“Karena negara lain juga sedang mengarah turun. Kalo kita turun sendiri, Anda boleh khawatir. Tapi kalau negara lain turun, kita turun, itu diperlukan untuk menstimulus investasi semoga produksi naik, ekspor naik, neraca perdagangan bagus,” papar Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×