CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.396.000   10.000   0,72%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Peluang The Fed Kerek Suku Bunga Lagi Ciptakan Ruang Kenaikan Suku Bunga BI


Kamis, 15 Juni 2023 / 10:16 WIB
Peluang The Fed Kerek Suku Bunga Lagi Ciptakan Ruang Kenaikan Suku Bunga BI
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Selasa (24/7). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/24/07/2018


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. The Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga kebijakan di level 5,00% hingga 5,25% dalam pertemuan Kamis (15/6) waktu setempat. 

Meski pada pertemuan Juni 2023 suku bunga tak berubah, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) tersebut melempar sinyal ada kemungkinan kenaikan suku bunga acuan lagi ke depan.  Ada ruang setidaknya dua kali kenaikan pada akhir tahun 2023, bila tingkat inflasi Paman Sam tak jua melambat lagi. 

Bila memang The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan, Ekonom Bank Danamon Irman Faiz kemudian membuka kemungkinan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada tahun ini. 

Ruang kenaikan suku bunga BI ada sekitar dua kali lagi, dengan masing-masing kenaikan sebesar 25 basis poin (bps). 

Baca Juga: Suku Bunga The Fed Mungkin Naik Lagi, BI Diramal Akan Tahan Suku Bunga

"Ada kemungkinan kenaikan suku bunga ke 6,25%. Level ini masih cukup akomodatif bagi pertumbuhan," terang Faiz kepada Kontan.co.id, Kamis (15/6). 

Bila menilik ke belakang, Gubernur BI Perry Warjiyo pernah bilang kenaikan suku bunga acuan sebesar 225 bps ke 5,75% ini memadai. Namun, pada waktu itu BI berpegang pada asumsi kalau suku bunga The Fed akan mentok di 5,25%. 

Dengan sinyal baru The Fed, maka terbuka ruang bagi kebijakan BI untuk menyesuaikan. 

Namun demikian, Faiz juga menekankan bahwa tentunya BI akan meracik kebijakannya dengan melihat kondisi terbaru. Termasuk, dengan bagaimana pergerakan nilai tukar rupiah menjelang pertemuan The Fed ke depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×