CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Peluang JK jadi cawapres dinilai lebih besar


Sabtu, 10 Mei 2014 / 14:00 WIB
Peluang JK jadi cawapres dinilai lebih besar
Elon Musk Bukan Lagi Orang Terkaya Dunia, Ini Penggantinya


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, memberi isyarat bahwa calon wakil presiden yang akan mendampinginya mengerucut ke dua nama, yakni Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad dan politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla. Pengamat politik, Yudi Latief, menilai, sosok Jusuf Kalla lebih berpeluang untuk mendampingi Jokowi.

Yudi menjelaskan, untuk membentuk keseimbangan antara Jawa dan luar Jawa, Jokowi harus memilih cawapres dari luar Jawa. Abraham dan Kalla sama-sama memenuhi kriteria itu.

"Memang ada imajinasi wakil presiden mendatang mencerminkan keseimbangan Jawa dan luar Jawa seperti Soekarno-Hatta," kata Yudi di Jakarta, Sabtu (9/5) siang.

Kedua, lanjutnya, bakal calon wakil presiden untuk Jokowi harus dikenal sebagai orang yang agamais. Hal itu disebabkan, Jokowi saat ini didukung partai nasionalis, dan banyak timbul stigma bahwa Jokowi anti-Islam.

"Wapresnya harus orang yang relatif punya hubungan dengan organisai-organisasi keislaman," ujar Yudi.

Hal ketiga, menurut Yudi, bakal calon wapres Jokowi juga harus didukung oleh partai lain agar menambah perolehan suara PDI-P. Untuk kriteria kedua dan ketiga, JK memenuhi unsur itu. JK dikenal sebagai Ketua Dewan Masjid. Dia juga merupakan politisi Partai Golkar dan sempat disebut-sebut akan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa.

PKB sendiri saat ini sudah merapat ke PDI-P. Sementara itu, Abraham tidak memiliki hubungan dengan organisasi Islam ataupun partai politik.

"Jadi kalau melihat dari realita itu, menurut saya, JK," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi memberi isyarat mengenai JK atau Abraham sebagai bakal cawapresnya. Ketika ditanya apakah Abraham masuk dalam kandidat pendampingnya, Jokowi memberikan jawaban menggantung. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×