kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelantikan Kepala BNPB tunggu revisi Perpres BNPB


Kamis, 03 Januari 2019 / 14:09 WIB
Pelantikan Kepala BNPB tunggu revisi Perpres BNPB
ILUSTRASI. Logo Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menunda pelantikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Alasan penundaan karena sedang menunggu perubahan Peraturan Presiden (Perpres) tentang BNPB.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan perubahan perpres itu mengenai tanggung jawab BNPB yang nantinya tidak langsung di bawah Presiden. Tapi akan langsung di bawah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan HAM.

"Jadi tidak harus semuanya di bawah Presiden begitu, karena efektifitas koordinasi. Kami evaluasi selama ini posisi BNPB itu lebih pas dimana. Jadi kan selevel Badan SAR," katanya, Kamis (3/1).

Koordinasi itu meliputi tahapan tanggap darurat. Menurut Moeldoko, nanti teknis pekerjaannya bisa di bawah Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada saat tahap rehabilitasi. "Tetapi secara koordinasinya di bawah Kemkopolhukam. Mungkin arahnya ke sana," tambah dia.

Adapun revisi perpres itu masih terus digodok. "Mudah-mudahan tidak lama lagi," tutur Moeldoko.

Sekadar informasi saja, agenda pelantikan Kepala BNPB yang baru seharusnya dilakukan pada 2 Januari 2018. Tapi, acara itu harus dibatalkan lantaran Presiden Jokowi harus bertolak ke Lampung untuk meninjau langsung lokasi bencana pasca tsunami Selat Sunda.

Doni Monardo, Kepala BNPB yang baru

Moeldoko juga menyampaikan, Doni Monardo merupakan pengganti Willem Rampangilei menjadi Kepala BNPB. "Ya (betul)," ujarnya singkat,

Menurut dia, sosok anggota TNI AD aktif itu memiliki rekam jejak yang baik dan memiliki banyak insiatif jika ada bencana alam. Moeldoko juga menegaskan, pergantian Kepala BNPB itu merupakan bentuk penyegaran dari Presiden untuk BNPB sendiri.

"Semua jangan dikaitkan dengan sentimentil. Pertimbangan penyegaran organisasi itu lebih dikedepankan," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×