kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Pelaku usaha beri nilai untuk menteri-menteri ekonomi Kabinet Indonesia Maju


Senin, 21 Desember 2020 / 18:17 WIB
Pelaku usaha beri nilai untuk menteri-menteri ekonomi Kabinet Indonesia Maju
ILUSTRASI. Airlangga Hartarto, Indonesia's Coordinating Minister for Economic Affairs, wearing a protective mask gestures as he talks during an interview with Reuters at the Presidential Palace in Jakarta, Indonesia, November 13, 2020.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha menilai kinerja menteri ekonomi dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) tak cemerlang. Pembantu Presiden Joko Widodo pada periode kedua kali ini disebut berada pada nilai rata-rata. Meski tidak buruk, kinerja menteri juga tidak disebut cemerlang.

"Kinerjanya hampir semua rata-rata, tidak menonjol tidak terhitung buruk juga," ujar Ketua Umum Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (21/12).

Meski begitu, di antara sejumlah menteri, Benny menyebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memiliki kinerja yang lebih baik.

Baca Juga: Harapan pelaku usaha untuk pengganti Menteri Kelautan dan Perikanan

"Di antara yang standar yang lebih baik Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian," terang Benny.

Selama pandemi virus corona (Covid-19), Airlangga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). KPC merumuskan kebijakan guna mempercepat penanganan Covid-19 dan memulihkan dampak ekonomi yang ditimbulkan.

Sebagai informasi, akibat pandemi Indonesia mengalami tekanan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi selama 2 kuartal berturut-turut yakni pada kuartal sebesar minus 5,32% dan kuartal ketiga minus 3,49%.

Selanjutnya: Soal reshuffle kabinet, Hipmi berharap Jokowi pilih menteri yang pro pertumbuhan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×