CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Pekan Kedua Agustus 2023, Dana Asing Hengkang Rp 14,59 Triliun


Minggu, 13 Agustus 2023 / 09:32 WIB
Pekan Kedua Agustus 2023, Dana Asing Hengkang Rp 14,59 Triliun
ILUSTRASI. Terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan dalam negeri pada pekan kedua Agustus 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana-dana asing cabut dari Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatat, terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan dalam negeri pada pekan kedua Agustus 2023.

Berdasarkan data transaksi periode 7 Agustus 2023 hingga 10 Agustus 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto senilai Rp 14,59 triliun.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengungkapkan, asing hengkang khususnya dari pasar saham.

Sedangkan di pasar surat berharga negara (SBN), Erwin melihat tetap ada aliran masuk modal asing meski lebih sedikit dari nominal dana yang hengkang dari pasar saham.

"Nonresiden jual neto Rp 16,04 triliun dan beli neto Rp 1,45 triliun di pasar SBN," tutur Erwin dalam keterangannya, Jumat (11/8).

Baca Juga: Investor Asing Gencar Mengakuisisi Industri Multifinance Dalam Negeri, Ini Pemicunya

Seiring dengan keluarnya dana asing dari pasar keuangan dalam negeri, premi risiko investasi ke Indonesia juga meningkat.

Tercermin dari premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 10 Agustus 2023 sebesar 78,99 bps, naik dibandingkan per 4 Agustus 2023 sebesar 76,76 bps.

Lebih lanjut, selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen hingga 10 Agustus 2023, nonresiden beli neto Rp 92,12 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 22,74 triliun di pasar saham.

Baca Juga: Level CDS Indonesia Turun, Aset Berisiko Bakal Kembali Dilirik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×