kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PDIP terbuka jika PPP ingin bergabung


Rabu, 10 September 2014 / 19:13 WIB
PDIP terbuka jika PPP ingin bergabung
ILUSTRASI. Dalam sepekan, rupiah menguat 1,25% dari posisi penutupan Jumat pekan lalu di Rp 15.345 per dolar AS.. ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya terbuka jika Partai Persatuan Pembangunan ingin bergabung dalam barisan koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla. Wacana bergabungnya PPP semakin menguat pasca digulingkannya Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum PPP.

"Sejak awal kami katakan kalau PDI-P apalagi dengan PPP punya hubungan baik. Saat itu, Megawati dan Hamzah Haz bisa bangun kerja sama dengan baik. Saya pikir ini tradisi yang bisa kami perkuat, pimpinan dua partai bisa bertemu. Tentu saja Jokowi-JK bisa bertemu juga dengan PPP," kata Hasto, di Kantor Transisi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014) sore.

Akan tetapi, lanjut Hasto, tidak ada pendekatan khusus terhadap PPP pasca dipecatnya Suryadharma. Pendekatan dan komunikasi yang dilakukan oleh kubu Jokowi-JK terhadap PPP, kata Hasto, akan sama dengan sebelumnya.

"Prinsipnya kami enggak campuri rumah tangga partai politik. Apakah ini akan terjadi perubahan konfigurasi politik ke depan terhadap peta dukungan Jokowi-JK, kita tunggu saja," ujar Hasto.

Sebelumnya diberitakan, Suryadharma digulingkan dalam rapat harian pengurus DPP PPP, Rabu (10/9/2014) dini hari. Dia dianggap tidak layak untuk menduduki posisi Ketua Umum karena  terjerat kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji.

PPP akan melaksanakan Mukernas pada 23-24 September untuk menggelar muktamar sebagai forum memilih ketua umum baru. Momentum pergantian ketua umum ini bisa juga mengubah arah koalisi PPP. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×