Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga melihat ada pihak-pihak yang memanfaatkan bencana banjir di DKI Jakarta untuk menyerang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secara tidak objektif. Mereka, kata Eriko, tidak terima dengan tingginya elektabilitas kedua orang itu sebagai calon pemimpin nasional.
"Memang dalam situasi banjir saat ini pastilah Gubernur DKI Jakarta menjadi sasaran. Tentu ini memang kita harus melihat obyektif. Momen ini dimanfaatkan pihak-pihak yang belum menerima dengan baik pak Jokowi-Ahok," ucap Eriko saat dihubungi, Senin (20/1/2014).
Eriko berpendapat, pascamemimpin Jakarta, Jokowi-Ahok telah memenuhi harapan masyarakat sehingga sangat berpengaruh pada tingginya elektabilitas keduanya. Namun, ia mengakui Jokowi-Ahok memang belum menyelesaikan permasalahan di Jakarta.
"Permasalahan Jakarta tidak bisa diselesaikan hanya dalam waktu 15 bulan," katanya.
Eriko menambahkan, Jokowi berusaha mempercepat program yang sudah diputuskan sejak lama, seperti pengerukan Waduk Pluit dan Ria Rio, pembuatan sumur resapan, normalisasi dan penyodetan Kali Ciliwung.
Meski demikian, kata dia, persoalan di Ibu Kota tak akan selesai jika hanya Pemprov Jakarta yang bekerja. Pasalnya, penanganan banjir memerlukan kerja sama dengan provinsi dan kabupaten di luar Jakarta yang dikoordinasikan pemerintah pusat.
Seperti diberitakan, pascabanjir yang kembali terjadi di sejumlah wilayah di Ibu Kota, berbagai pernyataan miring soal kinerja Jokowi-Ahok muncul. Salah satunya disampaikan politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang menilai aksi blusukan Jokowi sia-sia.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais meminta Jokowi untuk meminta maaf kepada warga Jakarta karena belum bisa menuntaskan masalah banjir. Meski Jokowi telah berbuat dalam langkah-langkah mengatasi banjir, menurut Amien, tapi hal itu tidak cukup. (Sabrina Asril)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News