kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PDIP Anggap Biasa Keterlambatan Pengumuman Kabinet


Kamis, 23 Oktober 2014 / 14:30 WIB
PDIP Anggap Biasa Keterlambatan Pengumuman Kabinet
ILUSTRASI. Syarat dan Cara Membuat SKCK Online 2023 untuk Rekrutmen Bersama BUMN. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Empat hari setelah dilantik sebagai presiden, Joko Widodo belum juga mengumumkan nama kabinetnya. Pengumuman yang sedianya dilakukan di dermaga III Pelindo, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu (22/10) malam pun urung dilakukan.

Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung menganggap wajar pengumuman kabinet terlambat dan dirinya meminta masyarakat untuk memahami. Menurutnya, presiden memiliki waktu maksimal 14 hari setelah dilantik sebagai batas pengumuman kabinet.

"Nah, kalau terlambat satu sampai dua hari harusnya bisa dipahami. Karena toh untuk kebaikan bersama," kata Pramono di gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/10).

Pramono menuturkan, presiden Jokowi menghendaki pemerintahan yang bersih dengan memikirkan rekam jejak para calon menteri. Dirinya berharap apa yang dilakukan Jokowi dalam menyeleksi menteri dilakukan di masa mendatang.

"Kita belajar dari pengalaman lalu ketika perjalanan ada tiga menteri aktif yang terkena tindak pidana korupsi," tuturnya.

Masih kata Pramono, presiden Jokowi sangat memikirkan rekam jejak apalagi setelah keluar rekomendasi dari KPK dan PPATK. Menurut Pramono rekam jejak seseorang jangan diremehkan karena merupakan bagian dari apa yang telah dilakukan sebelumnya.

"Jangan menganggap rekam jejak bisa terhapuskan, ini hal yang sangat positif dari proses yang dilakukan oleh pak Jokowi-JK," tandasnya. (Muhammad Zulfikar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×