kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.340   65,00   0,42%
  • IDX 7.832   19,65   0,25%
  • KOMPAS100 1.193   8,54   0,72%
  • LQ45 967   7,57   0,79%
  • ISSI 228   1,17   0,52%
  • IDX30 493   4,42   0,90%
  • IDXHIDIV20 594   3,60   0,61%
  • IDX80 136   1,13   0,84%
  • IDXV30 139   0,76   0,55%
  • IDXQ30 165   1,38   0,84%

PDI Perjuangan Kritisi Asumsi Nilai Tukar Rp 16.100 per dollar AS, dalam RAPBN 2025


Selasa, 20 Agustus 2024 / 11:35 WIB
PDI Perjuangan Kritisi Asumsi Nilai Tukar Rp 16.100 per dollar AS, dalam RAPBN 2025
ILUSTRASI. PDI-P mengkritisi asumsi nilai tukar rupiah dalam RAPBN yang direncanakan sebesar Rp 16.100 per dollar AS.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Fraksi PDI Perjuangan mengkritisi terkait rencana asumsi nilai tukar rupiah dalam Rancangan Anggaran dan Belanja Negara (RAPBN) yang direncanakan sebesar Rp 16.100 per dollar AS.

Anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto mewakili Fraksi PDI Perjuangan menyampaikan, asumsi nilai tukar rupiah yang direncanakan melemah, dan tidak sejalan dengan upaya pemerintah saat ini untuk memperkuat nilai tukar rupiah.

“Saat ini nilai tukar rupiah adalah Rp 15.700 per dollar AS, pemerintah malah menerapkan nilai tukar di 2025 senilai Rp 16.100 per dollar AS.,” tutur Adisatrya dalam Rapat paripurna ke 2 Masa Persidangan I Tahun 2024-2025 saat membacakan Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi atas RUU APBN Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangannya, Selasa (20/8).

Disamping itu, Ia juga menyampaikan, asumsi nilai tukar rupiah yang direncanakan pemerintah tidak sejalan dengan tren pelonggaran kebijakan moneter global khususnya The Fed pada tahun 2025.

Baca Juga: Anggaran Perlindungan Sosial Naik di 2025, Begini Kata Ekonom

Oleh karena, itu Fraksi PDI Perjuangan berpandangan agar pemerintah kembali menetapkan asumsi nilai tukar rupiah pada kesepakatan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2025,  yaitu pada rentang nilai tukar Rp 15.300-Rp 15.900 per dollar AS.

Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyampaikan, asumsi nilai tukar rupiah yang masih melemah tersebut adalah bentuk kehati-hatian pemerintah.

“(Asumsi rupiah ditargetkan masih lemah) Itu kita bentuk kehati-hatian saja,” tutur Febrio kepada awak media, Jumat (16/8).

Meski begitu, Febrio melihat dalam jangka pendek peluang  menguatnya nilai tukar rupiah cukup besar, sejalan dengan arah penurunan suku bunga The Fed pada akhir 2024.

Baca Juga: Asumsi Rupiah Rp 16.100 per Dolar AS di RAPBN 2025, Ini Kata Ekonom

Selanjutnya: Perusahaan Jepang Targetkan Bangun 1.000 SPKLU di Indonesia

Menarik Dibaca: Butuh Pendanaan, Modalku dan LOTTE Grosir untuk Penuhi Kebutuhan Bahan Baku

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×