kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

PDI-P sambut dukungan Golkar, asal tanpa transaksi


Jumat, 11 Juli 2014 / 19:43 WIB
PDI-P sambut dukungan Golkar, asal tanpa transaksi
ILUSTRASI. 5 Aroma Essential Oil untuk Meningkatkan Gairah Seks.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyambut baik munculnya wacana dari internal Partai Golkar untuk mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla jika dinyatakan sebagai pemenang Pemilu Presiden 2014. Meski begitu, PDI-P tetap menolak apabila Golkar mengajukan syarat tertentu sebagai imbalan dari dukungan yang diberikan.

"Kami menyambut baik semua dukungan untuk membangun bangsa ini," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Eriko Sotarduga, di Jakarta Pusat, Jumat (11/7).

Eriko mengungkapkan, semua perbedaan pada akhirnya akan selesai setelah Komisi Pemilihan Umum menyatakan hasil resmi perolehan suara Pilpres 2014. Ia yakin, saat Jokowi-JK dinyatakan sebagai pemenang, semua partai akan mendukung kebijakan dan program yang berpihak kepada rakyat.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP PDI-P Djarot S Hidayat juga melontarkan pendapat serupa. Menurut Djarot, wacana Golkar untuk memberikan dukungannya merupakan angin segar pada roda pemerintahan selanjutnya.

"Kita lihat saja nanti, dukungan dari Gollkar tentu sangat menguntungkan, tetapi jangan pakai embel-embel, jangan transaksional," tandasnya.

Sebelumnya, Poros Muda Golkar menyebut bahwa, besar kemungkinan, DPP Golkar akan mengalihkan dukungannya pada Jokowi-JK jika dinyatakan menang dalam Pilpres 2014. Pemberian dukungan itu dilakukan untuk merealisasikan ambisi Golkar menjalankan visi dan misinya melalui pemerintahan yang terpilih.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya pernah mengatakan, partainya membuka peluang untuk meninggalkan koalisi yang dibangun oleh Partai Gerindra jika pasangan yang mereka usung, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, kalah dalam Pilpres 2014. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×