kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PBNU siap dukung penyempurnaan Kamus Sejarah Indonesia 


Kamis, 22 April 2021 / 20:29 WIB
PBNU siap dukung penyempurnaan Kamus Sejarah Indonesia 
ILUSTRASI. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan akan mendukung langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam menyempurnakan konten dalam Kamus Sejarah Indonesia.

Keberadaan kamus ini sangat penting untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia memahami perjalanan Bangsa Indonesia dari masa ke masa.

Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj mengapresiasi komitmen Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang berjanji akan memperbaiki dan menyempurnakan draf Kamus Sejarah yang telah disusun sejak 2017 tersebut.

“Kita kecewa dengan draf kamus sejarah itu yang tidak menyebut NU, Hasyim Asy’ari, dan Gus Dur, tetapi itu bukan kesalahan menteri karena terbit tahun 2017 bukan era Pak Nadiem,” kata Said Aqil dalam keterangannya setelah menerima kunjungan Mendikbud di kantor PBNU, Kamis (22/4).

Baca Juga: Nama Hasyim Asy’ari hilang dalam kamus sejarah, Yenny Wahid apresiasi respon Nadiem

Said Aqil pun menyarankan Kemendikbud menyusun ulang naskah kamus tersebut. PBNU siap mendampingi Kemendikbud dalam proses tersebut dengan tim sejarawan yang canggih.

“Penulisan sejarah yang tidak benar akan merugikan bangsa, bukan hanya NU. Kalau sejarah tidak ada Hasyim Asy’ari sejarah bangsa juga rugi dong,” ujarnya 

Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini yang juga ikut mendampingi menyatakan PBNU telah menugaskan salah satu pengurusnya menjadi tim perumus.

Selain itu, PBNU menyampaikan Ensiklopedia NU kepada Kemendikbud. Hal ini diharapkan dapat menjadi referensi serta masukan agar sejarah dapat diluruskan sesuai perjalanan Bangsa Indonesia.

 Khusus terkait Nahdlatul Ulama Helmy menjelaskan bahwa kyai, haji, dan ulama NU berperan besar membangun pendidikan Indonesia.




TERBARU

[X]
×