Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mencatat deflasi pada bulan Oktober 2022 sebesar 0,11% secara bulanan alias month on month (MoM), Indeks Harga Konsumen (IHK) berpeluang berbalik mengalami inflasi pada November 2022.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, inflasi pada bulan laporan sebesar 0,17% MoM atau secara tahunan (year on year/YoY) tercatat 5,50%. Inflasi tahunan ini melandai dari capaian inflasi tahunan pada November 2022 yang sebesar 5,71% YoY.
Menurut Faisal, capaian inflasi ini masih terjaga.
“Berkat pasokan makanan yang terkelola. Namun, pergerakannya juga dipengaruhi harga emas yang terpantau meningkat di tengah ketidakpastian pasar keuangan,” terang Faisal kepada Kontan.co.id, Rabu (30/11).
Baca Juga: Kenaikan Permintaan Masyarakat Dorong Inflasi November 2022
Bila menilik ke komponen pembentuk inflasi, Faisal melihat ada penguatan tingkat inflasi inti. Dari perhitungannya, inflasi inti pada November 2022 diperkirakan sebesar 3,42% YoY atau lebih tinggi dari 3,31% YoY pada bulan sebelumnya.
“Ini karena membaiknya mobilitas masyarakat di tengah pelonggaran PPKM,” jelas Faisal.
Lebih lanjut, Faisal memperkirakan inflasi pada akhir tahun 2022 akan mencapai 5,6% YoY atau lebih rendah dari perkiraan awalnya yang sebesar 6,27%. Faisal melihat ada keberhasilan pemerintah dalam menjaga pasokan pangan dan mengendalikan harga pangan. Ini yang akan menekan inflasi untuk bergerak lebih landai dari perkiraannya.
Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan hasil perhitungan inflasi pada hari ini, Kamis (1/12) pukul 11.00 WIB. Masyarakat bisa menyaksikan pengumuman ini lewat Youtube BPS Statistics maupun memantau laman resmi bps.go.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News