kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasokan di Cipinang bertambah, harga beras turun


Minggu, 18 Oktober 2015 / 13:50 WIB
Pasokan di Cipinang bertambah, harga beras turun


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Di tengah memanasnya isu impor beras akibat musim kemarau yang berkepanjangan, pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) meningkat signifikan dalam sepekan terakhir.

Ada 320 truk beras yang berasal dari berbagai wilayah membawa 5.250 ton beras ke PIBC. Karena itu, saat ini ada sebanyak 33.600 ton beras di PIBC yang diperkirakan cukup untuk kebutuhan beras sampai bulan Desember 2015.

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Nellys Soekidi, pemasukan beras sebanyak 5.250 ton tersebut mulai terjadi sejak Senin (12/1) lalu.

Ia menilai, volume sebesar itu yang pertama terjadi pasca musim kemarau. Tambahan pasokan beras tersebut telah membuat stok beras di Cipinang aman sampai akhir tahun.

"Biasanya kalau musim paceklik tidak ada tambahan sebanyak ini, malah kabarnya masih ada tambahan pasokan nanti," ujarnya akhir pekan lalu.

Ia menjelaskan, stok beras tidak hanya dipegang oleh Perum Bulog, tapi juga para pedagang dan industri penggilingan padi. Selain itu, masih ada sejumlah daerah penghasil padi yang akan segera panen menjelang akhir tahun ini. Itu sebabnya, dia optimistis pasokan beras di Cipinang akan bertambah lagi.

Nelly meminta agar pemerintah kembali mempertimbangkan niatnya untuk impor beras. Sebab, bila pemerintah impor beras, maka otomatis harga beras di tingkat petani akan turun. Seandainya pun harus impor, ia menyarankan agar impor itu sebatas memenuhi cadangan saja untuk maksimal tiga bulan di bulan Januari-Maret. Ia

Menurutnya, dengan stok yang ada, kebutuhan Januari-Februari akan tergantung kondisi bulan November. Kalau November hujan, maka Februari sudah panen, kalau Desember hujan, panennya mundur di Maret.

"Bila separah-parahnya tidak ada hujan, maka cukup kebutuhan tiga bulan itu saja yang bisa dipenuhi dari impor. Pasalnya, impor beras bisa menjadi problem serius bagi petani jika beras yang diimpor melebihi kebutuhan," paparnya.

Dia menyarankan, impor beras sebaiknya diserahkan kepada Bulog semata, tanpa melibatkan swasta.

Direktur Umum PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Presetyo Adi menambahkan, sampai dengan hari ini, stok yang dimiliki adalah sebanyak 33.600 ton. Menurutnya, Dengan stok ini, harga beras akan stabil dan tidak ada kenaikan signifikan.

"Jika dibandingkan dua minggu yang lalu, terjadi penurunan Rp 400 sampai Rp 500 per kilogram. Penurunan harga untuk semua jenis," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×