Reporter: Muhammad Afandi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PAN Hanafi Rais menyatakan tak percaya terhadap isu tentang Partai Demokrat yang berdiri di atas dua kaki dalam memberi dukungan pemilihan presiden 2019.
“Saya hanya percaya jika hal tersebut merupakan ucapan dari pak SBY langsung tanpa tafsir orang lain. Hanya beliau yang bisa di quote dengan Sahih,” ujar Hanafi Rabu (12/9).
Anak dari Mantan Ketua MPR Amien Rais ini mengharapkan nantinya akan ada kebijakan langsung dari SBY.
Ia menuding isu ini dihembuskan lantaran ada kepentingan berapa oknum yang masih belum setuju dengan pilihan resmi yang dibuat oleh Pak SBY.
Menurut Hanafi terjadi kesalahpahaman ketika ucapan seorang elit politik dianggap sebagai representasi sikap politik seluruh kader dari partai politik tersebut.
“Jika ada satu dua elit yang mengatakan demikian, jangan dianggap itu representasi seluruh kelembagaan,” terangnya.
Sementara untuk penggunaan istilah politik dua kaki terkait arah partai untuk pemilu legislatif dan pilpres, Hanafi merasa istilah tersebut kurang tepat.
“Tafsiran politik dua kaki itu jelek. Seolah tidak mandiri dan tidak mempunyai independensi, tidak punya azzam yang kuat untuk berjuang di politik ini,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa lebih cocok menggunakan sebutan politik satu nafas. Hanafi menganalogikan sebagai satu tarikan nafas yang tidak bisa dipisahkan. Sebab menurutnya memang itulah yang akan dilakukan oleh seluruh partai. Menurutnya sistem yang memaksa partai politik untuk berperilaku demikian.
“Jadi, kader PAN ketika turun ke lapangan kampanye dia sebagai caleg otomatis juga kampanye untuk Prabowo-Sandi,” katanya.
Menyikapi beberapa kepala daerah yang menyatakan dukungan resminya terhadap capres dan cawapres tertentu Hanafi mempersoalkan etika politik. Karena menurutnya di bawah kepala daerah ada komponen aparatur sipil negara yang diminta netral. Maka akan menjadi ironi jika kepala daerahnya tidak menjadi contoh.
Menurutnya Kepala daerah sebaiknya harus fokus menyelesaikan dan mewujudkan sesuai kampanye politiknya dan tidak terlibat kepada politik dukung-mendukung.
“Itu malah membuat keruh suasana di lapangan yang katanya ingin damai dan sejuk,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News