Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Perpecahan di kalangan internal DPR mengenai pembangunan gedung baru DPR semakin kuat. Kali ini, Partai Amanat Nasional (PAN) mendesak DPR menyetop pembangunan gedung setinggi 27 lantai tersebut.
Desakan itu disampaikan fraksi PAN dalam rapat paripurna DPR. "Kami sudah secara resmi meminta seluruh proses pembangunan gedung dihentikan," kata Wakil Sekretaris Jenderal PAN Teguh Juwarno, Selasa (29/3).
PAN beralasan, pembangunan gedung tersebut harus mendapatkan persetujuan rakyat sebab DPR adalah wakil rakyat dan kantornya adalah rumah rakyat. "Sehingga kami menyimpulkan bahwa aspirasi rakyat Indonesia saat ini menolak rencana tersebut," katanya.
Teguh menegaskan, partainya tidak pernah seolah-olah menutup mata dan telinga terhadap pro kontra pembangunan gedung baru itu. “Kalau kami meneruskan berarti tidak peduli,” tegasnya.
Bila pun ada pembangunan gedung, PAN mengatakan harus menjadi land mark, simbol karakter, semangat, dan visi bangsa Indonesia. Karena itu, partai bersimbol matahari ini mengatakan, pembuatan desain serta pelaksanaan pembangunan harus melibatkan rakyat Indonesia.
Sikap fraksi PAN ini sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo juga mendesak, pembangunan gedung baru itu ditunda.
Sikap Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bahkan lebih tegas lagi. Partai ini meminta DPR membatalkan rencana tersebut.
Sayangnya, para pimpinan DPR masih bersikukuh melanjutkan pembangunan gedung itu. Mereka beralasan pembangunan gedung baru itu tidak mahal dan tidak mewah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News