Reporter: Mohamad Jumasri | Editor: Edy Can
JAKARTA. Jumlah partai yang menolak pembangunan gedung baru DPR semakin bertambah. Setelah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) kali ini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga meminta pembangunan gedung senilai Rp 800 miliar tersebut ditunda.
Sekretaris Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, pembangunan gedung tersebut sebaiknya ditunda. "DPR harus mendengarkan aspirasi rakyat," katanya, Selasa (29/3).
Selain itu, dia mengatakan, pembangunan gedung baru tersebut tidak terlalu mendesak karena yang lama masih layak dihuni bagi anggota dan pimpinan DPR. Jika pun ada kebutuhan gedung baru, Tjahjo mengatakan, pembangunannya tidak perlu terlalu mewah dan mahal. Dia juga menginginkan, pembangunan gedung baru itu harus disosialisasikan terlebih dahulu agar masyarakat mengetahui besar anggaran, tujuan pembangunan dan manfaatnya.
DPR berencana membangun gedung baru setinggi 27 lantai. Pembangunan gedung ini menuai kontroversi karena anggarannya terlalu mahal. Semula biaya pembangunan gedung dengan berbagai fasilitas itu sebesar Rp 1,18 triliun.
Setelah menuai kecaman, anggarannya dipangkas menjadi Rp 800 miliar. Ketua DPR Marzuki Alie menilai biaya konstruksi tersebut sudah sangat murah. Dia juga menolak untuk menunda atau pembatalan pembangunan gedung itu lantaran sudah disetujui seluruh fraksi di DPR. Saat ini, Sekretariat Jenderal DPR sedang melakukan proses lelang pembangunan gedung tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News