Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mendorong pemerintah mempercepat realisasi belanja guna memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dirinya menilai, dengan surplus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang cukup besar, seharusnya bisa lebih mendorong percepatan realisasi belanja negara.
Terutama apabila ada ruang untuk merelokasi anggaran, pemerintah bisa segera menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Baca Juga: Jokowi Minta Peningkatan Kualitas Belanja Anggaran
"Itu salah satu cara juga untuk mengendalikan inflasi dan mempercepat serapan belanja negara juga kan di bidang subsidi energi," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Senin (26/6).
Di sisi lain, Bhima juga menyoroti serapan belanja di daerah yang masih menjadi catatan. Dirinya menyebut, angka serapannya belum terlalu menggembirakan di tingkat pemerintah daerah.
"Harusnya dengan pembelajaran pada saat pandemi juga percepatan untuk pemulihan ekonomi daerah, serapan anggaran di daerah harus didorong lebih tinggi," katanya.
Baca Juga: Diproyeksi Positif, Simak Pandangan Manulife Terhadap Pasar Saham di Semeter II/2023
Terlebih lagi tantangan perekonomian semakin banyak, Bhima bilang, pemerintah bisa mendorong lagi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan juga memberikan stimulus atau insentif bagi para pelaku usaha di sektor industri pengolahan.
Selain itu, beberapa infrastruktur juga perlu dipercepat penyelesaiannya, termasuk infrastruktur untuk mendorong ekosistem di kawasan industri. Begitu juga dengan anggaran bantuan sosial (bansos) yang serapannya juga harus dipercepat.
"Anggaran untuk insentif atau pun bantuan petani itu realisasinya harusnya bisa didorong lebih cepat lagi. Untuk mencegah dari El Nino atau gejolak harga pangan di daerah," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News