kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,87%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Ekonomi Global Melambat, Ini Saran Ekonom kepada Pemerintah


Minggu, 25 Juni 2023 / 18:49 WIB
Ekonomi Global Melambat, Ini Saran Ekonom kepada Pemerintah
ILUSTRASI. Deretan gedung perkantoran terlihat di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (23/5/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah perlambatan ekonomi global, sejumlah ekonom optimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023. Misalnya, Kepala Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 di kisaran 4,8% hingga 5,0%.

Untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, ia mengimbau supaya pemerintah mempercepat belanja pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) supaya pertumbuhan lebih optimal. Di samping itu, likuiditas di perekonomian juga akan terjaga.

“Karena kalau APBN-nya tidak dibelanjakan (uang disimpan di Bank Indonesia), maka dampaknya ke ekonomi menjadi kurang optimal dan dana yang di BI itu tidak bisa diakses oleh sistem keuangan sehingga likuiditas bisa berkurang,” ujar dia kepada Kontan, Minggu (25/6).

Selain mempercepat belanja negara, keputusan pemerintah menambah libur bersama juga dianggap upaya tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lewat konsumsi masyarakat.

Baca Juga: Ekonom: Tak Perlu Kebijakan Suku Bunga yang Agresif untuk Merespons Kebijakan The Fed

Sementara, Ekonom Insititute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menyebut di tengah masalah global, Indonesia mau tidak mau harus mengandalkan potensi domestik.

“Sisi global sedang melemah, negara-negara maju sebagai mitra dagang ekonomi Indonesia melambat. Satu-satunya upaya mengandalkan potensi domestik,” kata Eko.

Adapun, potensi domestik tersebut meliputi sektor akomodasi serta makanan dan  minuman. Besarnya jumlah penduduk Indonesia menjadi alasan kenapa sektor ini potensial bagi Eko.

“Selain itu juga sektor perdagangan dalam negeri. Tentu saja kalau bisa mendorong sektor industri akan baik karena merupakan sektor dengan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto,” timpalnya.

Lebih lanjut, Eko menyebut Indonesia bisa mengandalkan sisi pengeluaran. Sebab, konsumsi rumah tangga bisa didorong seiring inflasi yang relatif terkendali.

Baca Juga: Suku Bunga The Fed Diperkirakan Naik Lagi di Juli, Ini Antisipasi BI

Untuk diketahui, hasil paparan Rapat Dewan Gubernur BI menerangkan terjadi perlambatan ekonomi global, yakni China dan Amerika. Gubernur BI Perry Warjiyo tak menutup kemungkinan masalah ekonomi negara-negara tersebut berimbas ke Indonesia.

Meski demikian, ia optimis ekonomi Indonesia 2023 akan tetap tumbuh di kisaran 4,5% hingga 5,3% dengan mendorong perekonomian domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×