kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Optimisme konsumen naik lagi, tapi ekspektasi ke depan turun


Rabu, 06 Juni 2018 / 21:52 WIB
Optimisme konsumen naik lagi, tapi ekspektasi ke depan turun
ILUSTRASI. Konsumen Berbelanja di Pusat Perbelajaan


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki musim puasa dan menjelang lebaran, optimisme konsumen kembali meningkat di bulan Mei tahun ini. Sebab, hasil survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2018 naik 2,9 poin ke level 125,1.

Kenaikan itu didorong oleh sejumlah faktor pendukungnya, terutama oleh indeks penghasilan dan indeks pembelian barang tahan lama. Sayangnya, indeks lapangan kerja dan ekspektasinya serta indeks ekspektasi kegiatan dunia usaha kompak menurun.

Adapun kenaikan IKK dipengaruhi oleh kenaikan Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) yang meningkat 5,9 poin ke level 116,1. Sementara Indeks Ekspektasi Kondisi (IEK) ekonomi enam bulan ke depan turun 0,2 poin ke level 134,1.

Kenaikan IKE didorong oleh kenaikan pada indeks penghasilan saat ini dan pembelian barang tahan lama. Kenaikan indeks penghasilan tersebut, seiring dengan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) dan meningkatnya pendapatan usaha pada Mei 2018.

"Meningkatnya penghasilan responden pada Mei 2018 diikuti dengan meningkatnya pembelian durable goods, terutama peralatan elektronik dan komunikasi, serta perabot rumah tangga," bunyi laporan BI yang dikutip Kontan.co.id dari situs resminya, Rabu (6/6).

Sayangnya, indeks ketersediaan lapangan pekerjaan turun 0,9 poin, yang membuat komponen ini semakin pesimistis karena di bawah level 100, yaitu 94,6. Pesimisme tersebut terutama terjadi pada responden dengan tingkat SLTA dan akademi.

Sementara itu, penurunan IKE disebabkan oleh penurunan pada indeks ekspektasi ketersediaan lapangan pekerjaan dan indeks ekspektasi kegiatan usaha masing-masing 0,3 poin dan 0,7 poin meski keduanya masih berada di level optimis (lebih dari 100). Hanya indeks ekspektasi penghasilan yang naik tipis, yaitu sebesar 0,5 poin.

"Perkiraan meningkatnya tekanan kenaikan harga menjadi faktor utama penghambat perkembangan kegiatan usaha di masa mendatang," bunyi laporan itu lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×