kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

OJK nilai situasi pasar keuangan domestik makin kondusif


Selasa, 30 Juli 2019 / 16:55 WIB
OJK nilai situasi pasar keuangan domestik makin kondusif


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat tren yang positif pada pasar keuangan dalam negeri sepanjang kuartal kedua 2019. Kondisi positif ini diharapkan mampu mendorong penyaluran pembiayaan ekonomi lebih cepat dan berkualitas sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. 

Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan, kinerja pasar keuangan domestik meningkat seiring dengan kembalinya arus modal investor asing ke pasar domestik merespon kebijakan moneter global yang lebih akomodatif.

Baca Juga: BI lanjutkan kebijakan moneter akomodatif untuk topang pertumbuhan ekonomi

Pada pasar modal, IHSG secara  year to date  per 30 Juni 2019 ditutup meningkat ke   level 6.358,63 dengan  net buy  investor nonresiden sebesar Rp 68,80 triliun. 

Sementara itu, rata-rata  yield  Surat Berharga Negara (SBN) juga turun 57,64 bps secara  ytd dengan net buy investor nonresiden Rp 95,50 triliun.

“Ini adalah tanda-tanda yang bagus seiring dengan suku bunga yang telah diturunkan, terima kasih Pak Gubernur. Sehingga kita bisa mengoptimalkan ini untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutur Wimboh dalam konferensi pers  Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Selasa (30/7).  

Wimboh menilai, kontribusi kinerja intermediasi sektor jasa keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi juga positif. Ini menurutnya terlihat dari profil risiko lembaga jasa keuangan yang terkendali. 

Per Juni 2019, Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan mulai meningkat ke level tertinggi dalam delapan bulan terakhir yaitu sebesar 7,42%  yoy. Sementara itu penyaluran kredit perbankan dan piutang pembiayaan masing-masing tumbuh sebesar 9,92% dan 4,29%  yoy. 

Baca Juga: Persepsi ekonomi Indonesia membaik, KSSK: Stabilitas keuangan kuartal II 2019 terjaga

“Profil risiko lembaga jasa keuangan relatif terjaga dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) dan Non-Performing Financing (NPF) secara gross masing-masing tercatat sebesar 2,50% dan 2,82% dari eksposur penyaluran dana,” rinci Wimboh. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×