kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.409   -113,00   -0,68%
  • IDX 6.910   122,50   1,80%
  • KOMPAS100 1.003   23,04   2,35%
  • LQ45 772   18,60   2,47%
  • ISSI 223   2,71   1,23%
  • IDX30 400   9,98   2,55%
  • IDXHIDIV20 467   9,95   2,18%
  • IDX80 113   2,46   2,23%
  • IDXV30 114   1,05   0,93%
  • IDXQ30 129   3,08   2,45%

OECD Turunkan Proyeksi Ekonomi RI Jadi 4,9% pada 2025


Selasa, 18 Maret 2025 / 12:16 WIB
OECD Turunkan Proyeksi Ekonomi RI Jadi 4,9% pada 2025
ILUSTRASI. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9% pada 2025 ini


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9% pada 2025 ini. Proyeksi tersebut lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang diperkirakan mencapai 5,2%.

Adapun proyeksi tersebut tertuang dalam OECD Economic Outlook, Interim Report Steering through Uncertainty Edisi Maret 2025.

Selanjutnya, OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 akan lebih moderat menjadi 5%, meskipun turun dari proyeksi periode sebelumnya yang diperkirakan mencapai 5,1%.

“Indonesia (pertumbuhan ekonomi) diproyeksikan tumbuh sebesar 4,9% pada tahun 2025 dan 5,0% pada tahun 2026,” tulis laporan tersebut, dikutip Selasa (18/3).

Baca Juga: Donald Trump Umumkan AS Tolak Kesepakatan Pajak Global OECD

Untuk diketahui, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari OECD pada 2025 dan 2026 ini, lebih rendah dari asumsi ekonomi makro dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2026.

Dalam asumsi ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi 2025 direncanakan sebesar 5,2%, namun dalam RPJMN direncanakan lebih tinggi sebesar 5,3%. Sedangkan pada 2026, target partumbuhan ekonomi dalam RPJMN direncanakan sebesar 6,3%.

Adapun OECD menyebut, tak hanya Indonesia, pertumbuhan ekonomi di negara-negara anggota G20 yang sedang berkembang secara umum diproyeksikan melambat.

Baca Juga: Airlangga Sebut Regulasi Perpajakan Indonesia Sudah Sesuai Standar OECD

Ekonomi China diperkirakan tumbuh sebesar 4,8% pada tahun 2025 karena dampak negatif tarif sebagian besar diimbangi oleh dukungan kebijakan yang lebih kuat, sebelum melambat menjadi 4,4% pada tahun 2026.

Meski demikian, perlambatan tersebut diproyeksikan tidak terlalu terasa di India dan Indonesia, dengan kedua ekonomi tersebut mengalami beberapa dukungan untuk pertumbuhan ekspor karena mereka menarik bisnis baru yang dialihkan dari negara-negara pengekspor yang menghadapi kenaikan tarif yang lebih tajam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×