kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

OECD pangkas ekonomi global, Sri Mulyani keluarkan jurus jaga permintaan domestik


Kamis, 23 Mei 2019 / 19:37 WIB
OECD pangkas ekonomi global, Sri Mulyani keluarkan jurus jaga permintaan domestik


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,3% menjadi 3,2% di tahun ini. OECD memangkas pertumbuhan ekonomi karena eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang kembali memanas.

Menghadapi situasi global tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah tetap akan mengupayakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tetap 5,3%.

"Kita tetap upayakan, kan masih ada tiga kuartal tentu saja kita berharap momentum akan terjaga," jelas Sri Mulyani usai konferensi pers KSSK di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan (Kemkeu), Kamis (23/5).

Untuk itu Sri Mulyani menjelaskan pihaknya sudah mengantisipasi dengan menjaga permintaan domestik agar tetap baik. Dari sisi inflasi hingga saat ini masih terkendali tercatat Januari-April 2019 sebesar 0,80%. Sehingga daya beli bisa terjaga. Selain itu pemerintah juga meningkatkan bansos untuk menopang daya beli 40% masyarakat berpenghasilan rendah.

Dari sisi penawaran, dia menyebut perlunya menjaga iklim investasi Indonesia. Dengan demikian kepercayaan investor akan semakin meningkat. Ditambah lagi dengan instrumen fiskal terkait pemberian insentif salah satunya tax holiday dan tax allowance. Serta simplifikasi aturan seperti pelaksanaan Online Single Submission (OSS) meskipun perlu dilakukan penyempurnaan.

"Dan kita juga akan selalu melakukan targeted artinya investor kita undang kita ajak, maka kita mungkin akan tetap bisa menjaga momentum investasi di dalam negeri," imbuh Sri Mulyani.

Selain itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Prioritas tersebut bisa meningkatkan daya saing Indonesia. 

Sebab, jelas Sri Mulyani, saat ekonomi global lemah justru daya saing perlu ditingkatkan. Apalagi persaingan semakin panjang dan ketat. Salah satu program peningkatan kualitas SDM ini dilakukan pemerintah dengan menetapkan dana abadi pendidikan 20% serta pelaksanaan program link and match untuk vokasi dan perindustrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×