Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Obligasi korporasi diperkirakan tetap berkinerja positif hingga akhir 2025, terdorong sejumlah sentimen, salah satunya ekspektasi suku bunga.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat penerbitan surat utang korporasi pada dua pekan pertama November 2025 mencapai lebih dari Rp 11 triliun.
Pada pekan pertama, empat perusahaan menerbitkan surat utang senilai Rp 5,12 triliun, yakni PT Indonesia Infrastructure Finance (Rp 1,5 triliun), PT Oki Pulp & Paper Mills (Rp 1,77 triliun), PT Jakarta Lingkar Baratsatu (Rp 1,8 triliun), dan PT Mitra Niaga Madani (Rp 50 miliar).
Sementara pekan kedua, tiga perusahaan menerbitkan surat utang senilai Rp 6,27 triliun, yakni PT Pegadaian (Rp 4,77 triliun), PT Toyota Astra Financial Services (Rp 1 triliun), dan PT Wahana Inti Selaras (Rp 500 miliar).
Baca Juga: Pefindo: Penerbitan Obligasi Korporasi Capai Rp 11 Triliun di November 2025
Yield Obligasi Korporasi Dipengaruhi Yield Pemerintah
Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas menilai, yield obligasi korporasi dipengaruhi yield obligasi pemerintah.
Belakangan, yield obligasi pemerintah sempat tertekan karena faktor eksternal, termasuk pergerakan yield US Treasury dan komentar pejabat The Fed yang menunjukkan suku bunga kemungkinan tidak turun hingga akhir tahun.
“Dengan rendahnya yield obligasi negara, obligasi korporasi menjadi alternatif fund manager untuk meningkatkan return portofolio mereka,” ujar Ramdhan, Minggu (23/11/2025).
Ia memperkirakan penerbitan obligasi korporasi masih berpotensi hingga akhir tahun, terutama di sektor keuangan dan perbankan, yang memiliki rekam jejak kuat dalam penerbitan obligasi untuk refinancing maupun modal kerja.
Baca Juga: Minat DNDF BI Terbatas: Mengapa Pasar Enggan Kunci Kurs Rupiah?
Faktor yang Mempengaruhi Yield
Ramdhan menambahkan, yield obligasi korporasi dipengaruhi rating, industri, durasi, dan rekam jejak penerbit di pasar.
Ia memproyeksikan obligasi korporasi rating A dengan tenor lima tahun berada di kisaran 7%–8% pada akhir tahun.
“Historical obligasi mereka di pasar memengaruhi kepercayaan investor dan kemampuan perusahaan mengelola utang di pasar,” kata Ramdhan.
Selanjutnya: Data Klien JPMorgan, Citi, Morgan Stanley Diduga Bocor
Menarik Dibaca: Cara Mengaktifkan Fitur Facebook Pro, Ikuti Langkah Demi Langkah Berikut Ini Ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













