Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Kementerian Lingkungan Hidup melalui Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup menggelar Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat guna membahas Dokumen Adendum Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), RKL-RPL Tipe A milik PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) di Hotel Greenland Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara pada Kamis (30/10/2025). Turut hadir perwakilan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, serta melibatkan unsur masyarakat, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat. Kehadiran mereka bertujuan memberikan masukan, saran, dan tanggapan sesuai bidang keahlian masing-masing agar dokumen ANDAL yang disusun memiliki kualitas dan legitimasi yang kuat.
Secara rinci, rapat tersebut membahas Rencana Kegiatan Pengembangan Biji Emas dan Mineral Pengikutnya pada tambang terbuka dan tambang bawah tanah di Desa Tabobo, Kecamatan Malifut, Kabupaten Halmahera, Provinsi Maluku Utara. Pembahasan ANDAL ini juga menjadi bagian komitmen NHM untuk memastikan seluruh proses pengelolaan lingkungan berjalan transparan, kolaboratif, dan sesuai dengan prinsip Good Mining Practice.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Halmahera Utara, Yudihard Noya menyampaikan apresiasi atas keterbukaan dan kolaborasi yang dilakukan NHM. Menurutnya, praktik keberlanjutan NHM dapat menjadi contoh perusahaan lain dalam mengelola tambang yang ramah lingkungan.
“Saya kira ini menjadi contoh buat perusahan-perusahan lain ketika menyusun AMDAL atau pembaharuan melibatkan semua stakeholder, sehingga ketika keluar (ANDAL), sudah final karena sudah disetujui oleh semua pihak baik Provinsi, Kabupaten dan masyarakat lingkar tambang”, tutur Yudihard.
Senada, Ketua LSM Tagate Jubhar Mangimbulude, menjelaskan perusahaan sudah memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap daerah dan masyarakat lokal. Namun Jubhar menggarisbawahi, bahwa kehadiran perusahaan harus membuat kemandirian sosial. Tujuannya agar suatu ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, masyarakat masih memiliki modal atau keterampilan lainnya.
“Kami sadar bahwa peran dan kehadiran NHM secara positif sangat terasa sekali. Salah satunya ketika saat Covid, NHM menyediakan laboratorium Covid sehingga sangat membantu dan sangat mempercepat proses penangan Covid yang terjadi saat itu.”
Kepala Desa Tahane, Rafid U. Basyarun, turut menyampaikan apresiasi atas pelibatan aktif masyarakat lingkar tambang. Ia berharap, program kesehatan dan pendidikan dapat terus berjalan.
“Terima kasih kepada NHM yang telah melibatkan kami dalam rapat ini. Kami berharap operasional NHM terus membaik dan program-program sosial seperti PPM dapat berjalan efektif, khususnya dalam bidang kesehatan dan pendidikan,” kata Rafid.
Sementara itu, Senior Supervisor Government Relations & Permitting NHM Harnever Piga, menyampaikan masukkan dari pemangku kepentingan dari pusat hingga desa sangat penting untuk perkembangan operasional NHM. Namun, yang paling utama, Harnever menegaskan NHM terus menerapkan Good Mining Practice yang berlandaskan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan ramah lingkungan.
"NHM selalu berkomitmen mendukung proses pertambangan yang sesuai prinsip Good Mining Practice dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dengan mengutamakan K3 dan kelestarian lingkungan hidup,” ucap Harnever.
Selanjutnya: Dua Raksasa Teknologi Ini Segera Menyusul Apple dan Nvidia Jadi Klub US$2 Triliun
Menarik Dibaca: FajRi Resmi Berpisah Setelah 11 Tahun, Fajar Tulis Pesan Haru di Instagram Pribadi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













