kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Nurhadi bantah kenal penyuap di pengadilan pusat


Jumat, 03 Juni 2016 / 18:25 WIB
Nurhadi bantah kenal penyuap di pengadilan pusat


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi, terkait kasus dugaan suap pengajuan Peninjauan Kembali (PK) perkara perdata Group Lippo di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Penyidik melakukan pemeriksaan lanjutan dan menjadi saksi dari tersangka Doddy Aryanto Supeno," kata Priharsa Nugraha Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Jumat (3/6).

Selain itu, Nurhadi dimintai keterangan terkait dokumen dan uang yang disita saat penggeledahan di rumahnya. Penyidik KPK telah menyita uang sekitar Rp 1,7 miliar. Hingga saat ini belum diketahui sumber dana tersebut.

Setelah pemeriksaan, Nurhadi enggan berkomentar banyak. Dia mengaku, tidak mengenal Doddy. Nurhadi juga mengaku tidak mengetahui keberadaan Royani, orang dekatnya.

"Saya tidak tahu," katanya.

Sekadar mengingatkan, ini adalah pemeriksaan ketiga yang dilakukan terhadapnya. Untuk perkara ini, KPK telah menetapkan dua tersangka yaitu Edy Nasution Panitera Sekretaris Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan seorang pihak swasta bernama Doddy Aryanto Supeno.

Sebelumnya, Ketua Pimpinan KPK Agus Raharjo mengaku, penyidik masuk terus mengumpulkan data dan mengembangkan penyidikan sehingga tidak menutup kemungkinan bakal muncul tersangka baru dari Group Lippo atau Mahkamah Agung.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×