Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah pada pertengahan minggu ini masih mengalami pelemahan.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Riza Tyas mengungkapkan, per 23 Maret 2021 nilai tukar rupiah melemah 2,29% secara rerata dan 0,94% secara point to point dibandingkan dengan Februari 2021.
“Pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh kenaikan yield US Treasury dan menguatnya dollar Amerika Serikat (AS) yang kemudian menahan aliran investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik,” ujar Riza, Kamis (25/3) via video conference.
Baca Juga: BI optimistis pemulihan ekonomi terus berlanjut
Sehingga dengan demikian, rupiah hingga 23 Maret 2021 mencatat depresiasi sekitar 2,40% (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2020.
Namun, pelemahannya cenderung lebih rendah dari sejumlah negara berkembang lain seperti Brazil, Meksiko, Korea Selatan, juga Thailand. Riza pun mengingatkan bahwa BI akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar bergerak sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar.
Upaya yang dilakukan oleh bank sentral antara lain dengan efektivitas operasi moneter dan memastikan ketersediaan likuiditas yang cukup di pasar.
Selanjutnya: Rupiah diprediksikan bergerak sideways di akhir pekan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News