Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai tukar petani (NTP) secara nasional pada Oktober 2025 mencapai 124,33 atau turun 0,02% dari bulan sebelumnya yang sebesar 124,36.
Sebagaimana diketahui, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Nah, semakin tinggi nilai tukar petani, maka secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa di Badan Pusat Statistik BPS Pudji Ismartini mengatakan, penurunan NTP itu dikarenakan kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) lebih lambat dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib).
Baca Juga: BPS Catat Inflasi Bulanan pada Oktober 2025 Sebesar 0,28%
Indeks harga yang ditrima petani mencapai 155,13 atau naik 0,06%, sedangkan indeks yang dibayar petani mencapai 124,77 atau naik 0,08%.
“Penurunan NTP terjadi pada indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,06% dimana kenaikan indeks harga ini lebih lambat dari kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani yang sebesar 0,08%,” tutur Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/11/2025).
Adapun penyumbang komoditas indeks diterima petani adalah kelapa sawit, jagung, karet, dan cabai merah. Sedangkan komoditas penyumbang indeks yang dibayar petani adalah cabai merah, telur ayam ras, emas perhiasan, dan jeruk.
Berdasarkan subsektornya, penurunan NTP Oktober 2025 dipengaruhi oleh penurunan NTP di subsektor hortikultura sebesar 2,33%, dan nilai tukar nelayan (NTN) yang turun sebesar 0,04% karena penurunan indeks harga yang diterima nelayan lebih dalam dari penurunan indeks harga yang dibayar nelayan.
Sebaliknya, subsektor lain mengalami kenaikan NTP yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,17% dan subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik 0,25%. NTP peternakan juga naik 0,60%, perikanan naik 0,03%, dan budidaya ikan naik 0,14%.
Baca Juga: BPS: Ini Faktor Utama Pendorong Inflasi Oktober 2025
Selanjutnya: BPS: Kunjungan Wisatawan Mancanegara Capai 11,4 Juta Sepanjang Januari–Oktober 2025
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok, Selasa 4 November 2025: Siapa Untung?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


 
 
 
 
 
 
 










