kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nilai Tukar Nelayan Belum Capai Target, KKP Ungkap Penyebabnya


Jumat, 26 Juli 2024 / 14:55 WIB
Nilai Tukar Nelayan Belum Capai Target, KKP Ungkap Penyebabnya
ILUSTRASI. Pekerja memindahkan ikan di gudang penyimpanan berpendingin (cold storage) di fasilitas Cold Storage Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Muara Baru, Jakarta, Senin (15/7/2024). Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan target indikator utama produksi perikanan Kementerian Kelautan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025 sebesar 24,58 juta ton. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/aww.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengakui nilai tukar nelayan (NTP) hingga semester I-2024 ini baru mencapai 101,62 atau belum capai target pemerintah yakni 108 di tahun ini. 

Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan, KKP, Mochamad Idnillah menjelaskan NTN ini sangat bergantung pada harga produk perikanan yang dihasilkan oleh nelayan dibandingkan dengan pengeluarannya. 

Sementara beberapa bulan terakhir harga ikan sempat anjlok karena kelebihan pasokan di beberapa daerah penangkapan.  "Beberapa bulan terakhir harga ikan memang masih rendah arena over supplay," jelasnya dalam konferensi pers di Kantor KKP, Jum'at (26/7). 

Baca Juga: Resmi Meninggalkan Jateng, Ganjar Sebut Berhasil Jaga Nilai Tukar Petani di Atas 100

Meski begitu, pihaknya mengklaim saat ini volume pasokan sudah mendekati normal. Sehingga harga ikan juga mengalami perbaikan harga di pasar. 

"Harga ikan sudah berjalan normal sebanding dengan suplai sudah beranjak volume normal," terangnya. 

Lebih lanjut, KKP mencatat produksi perikanan tangkap per 26 Juli 2024 telah mencapai 111% yakni 3,34 juta ton. 

Kenaikan ini didorong karena peningkatan produksi di 12 pelabuhan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat dan 66 UPT Daerah. 

Baca Juga: Pemerintah Proyeksikan Pendapatan Negara Rp 2.781,3 Triliun pada 2024

"Ini juga terjadi karena perbaikan sistem pencatatan di masing-masing pelabuhan, sehingga mengoptimalkan pencatatan hasil penangkapan nelayan," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×