Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan April 2015 mencetak surplus US$ 454,4 juta. Ekspor pada bulan tersebut tercatat sebesar US$ 13,08 miliar, sementara impornya senilai US$ 12,63 miliar.
“Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari-April 2015 sebesar US$ 2,27 miliar, dimana ekspornya US$ 52,14 miliar sedangkan impornya US$ 49,36 miliar,” ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo, Jumat (15/5).
Susmito mengatakan, pada bulan April 2015 neraca perdagangan migas masih mencetak defisit sebesar US$ 877,9 juta. Defisit ini disebabkan perdagangan minyak mentah yang mengalami defisit sebesar US$ 339 juta, dan perdagangan hasil minyak pada April 2015 mengalami defisit sebesar US$ 1,12 miliar. Adapun neraca perdagangan gas pada April 2015 masih surplus us$ 583,4 juta.
"Penurunn terjadi pada tambang sementara CPO naik secara nilai dan volume," tambah sasmito.
Sementara itu, secara kumulatif Januari-April 2015 neraca perdagangan RI mencetak surplus US$ 2,77 miliar. Menurut Sasmito, perdagangan migas pada Januari-April 2015 masih defisit US$ 1,279 miliar. Defisit tersebut disebabkan karena defisit perdagangan minyak mentah sebesar US$ 432 juta dan defisit perdagangan hasil minyak sebesar US$ 4,179 miliar. Adapun perdagangan gas pada Januari-April 2015 mencetak surplus US$ 3,33 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News