Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia (BI), ekonom juga memperkirakan neraca perdagangan Agustus 2017 akan kembali mencatat surplus setelah defisit US$ 271,2 juta di Juli lalu. Ekonom memperkirakan surplus neraca dagang yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (15/9) besok, surplus di bawah US$ 1 miliar.
Ekonom Institute for Development of Economics & Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan, surplus neraca dagang Agustus sekitar US$ 650 juta-US$ 780 juta. Surplus itu lanjut dia, dipicu oleh kinerja ekspor yang naik dan kinerja impor yang kembali normal.
"Periode normalisasi neraca perdagangan berkaitan dengan kembalinya aktivitas ekspor impor paska libur Lebaran yang efeknya baru terasa di bulan Agustus," kata Bhima kepada KONTAN, Kamis (14/9).
Ia memperkirakan, ekspor naik 15% year on year (yoy) karena harga komoditas CPO, batubara, dan minyak mentah. Sementara impor diperkirakan naik 12% yoy dari kenaikan yang signifikan di bulan sebelumnya.
Adapun ekspor kenaikan ekspor dan impor yang diperkirakan Bhima, lebih rendah dari kenaikan ekspor dan impor Juli yang masing-masing sebesar 41,12% yoy dan 54,02% yoy.
Impor tersebut lanjutnya, terutama didominasi oleh impor bahan baku atau penolong dan barang modal. "Hal ini menandakan sektor industri terutama yang mengandalkan bahan baku impor kembali bergeliat," tambahnya.
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro juga memproyeksi neraca dagang Agustus 2017 akan mencatat surplus sebesar US $ 734 juta. Pihaknya memperkirakan, nilai ekspor dan impor Agustus masing-masing tumbuh 14,0% yoy dan 11,4% yoy.
Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra juga memproyeksi neraca dagang bulan lalu akan surplus US$ 661 juta. Pihaknya memperkirakan, ekspor dan impor di periode tersebut masing-masing tumbuh 7,9% yoy dan 5,7% yoy, yang jauh lebih rendah dari kenaikan ekspor dan impor Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News