kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Negosiasi Tarif Belum Dilakukan, Masih Menunggu Jadwal dari Otoritas AS


Rabu, 05 November 2025 / 16:19 WIB
Negosiasi Tarif Belum Dilakukan, Masih Menunggu Jadwal dari Otoritas AS
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui proses negosiasi tarif Amerika Serikat (AS) masih belum dilakukan lagi.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui proses negosiasi tarif Amerika Serikat (AS) masih belum dilakukan lagi.

Airlangga menyebut saat ini pihaknya masih membicarakan terkait waktu negosiasi dengan otoritas Amerika Serikat. Terlebih, dalam waktu dekat juga akan ada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan di Afrika Selatan.

“Kita sedang bicarakan mengenai waktu kan dalam waktu dekat ada G20,” ujar Airlangga di Istana Kepresidenan, Rabu (5/11/2025).

Baca Juga: Fadli Zon Merapat ke Istana, Bahas Usulan Pahlawan Nasional?

“(Akan dibahas saat G20?) Belum, kita masih bicarakan mengenai jadwal negosiasi dulu,” tambahnya lagi.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menargetkan perundingan tarif resiprokal yang diterapkan Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia, rampung pada November 2025.

"Ya, bulan ini, November," kata dia yang ditemui di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Menurut Budi, perundingan dengan Amerika Serikat dalam menetapkan tarif balasan tersebut dilakukan pemerintah secara hati-hati dengan memperhatikan posisi tawar-menawar (bergaining positions) Indonesia.

Baca Juga: Ekonomi Kuartal III 2025 Ditopang Industri Makanan Minuman hingga Tanaman Pangan

Budi bilang, pemerintah menginginkan agar produk-produk Indonesia yang tak diproduksi oleh AS bisa mendapatkan tarif resiprokal 0 persen.

"Kita ingin produk-produk kita yang tidak diproduksi oleh Amerika, tetapi diekspor ke sana yang mendapatkan 0 persen," kata dia.

Minggu depan, lanjut Budi, pihaknya akan melakukan perundingan kembali dengan Amerika Serikat.

Selanjutnya: Harga Galaxy Z Fold7 Turun di November 2025, Cek Spesifikasinya

Menarik Dibaca: 5 Sayuran Penurun Tekanan Darah Alami yang Terbukti Efektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×